Ikhbar.com: Umat Islam abad pertengahan tidak hanya menjumpai kegemilangannya di bidang pembaruan agama, sains, teknologi, kedokteran, dan aneka cabang keilmuan lainnya. Lebih dari itu, pengaruh para tokoh Muslim merambah hingga ke bidang seni, bahkan gaya berbusana.
Salah satu seniman Muslim yang tercatat telah memberikan banyak pengaruh terhadap gaya hidup masyarakat Eropa adalah Abul-Hasan Ali Ibn Nafi atau yang lebih dikenal dengan sapaan Ziryab. Julukan itu bermakna “Si Burung Hitam” lantaran ia memiliki kulit yang gelap tetapi bersuara amat merdu.
Dalam Mu’jam al-Syu’ara’ min al-‘Ashr al-Jahili hatta Sannah 2002 M, Kamil Salman Al-Juburi menggambarkan profil awal Ziryab sebagai mawali (budak) milik Khalifah Al-Mahdi dari Daulah Abbasiyyah. Namun, di sisi lain, dia disebut sebagai polimatik atau orang yang menguasai banyak bidang pengetahuan dengan sangat ahli, bahkan termasuk yang terhebat di masanya.
“Ziryab adalah seorang penyanyi, komposer, sastrawan, penemu, guru, filosof, matematikawan, astronom, dokter, dan menguasai berbagai jenis alat musik dengan sangat baik,” tulisnya, dikutip Jumat, 29 September 2023.
Ziryab lahir di Irak pada tahun 789. Dia adalah murid berbakat dari Ishaq al-Mawsili, seorang musisi terkenal di Bagdad yang menjadi andalan Khalifah Abbasiyah, Harun Al-Rashid.
Bakat dan keunggulan Ziryab, khususnya dalam seni musik, perlahan-lahan mengambil alih posisi sang guru hingga membuatnya turut dekat dan dibutuhkan di kalangan istana. Khalifah Dinasti Umayyah dan ayah dari Abd Al-Rahman II, Al-Hakim pun mengundangnya ke Andalusia. Ziryab kemudian menetap di Cordoba pada tahun 822.
Baca: Soft Drink Pertama di Dunia Lahir dari Dapur Muslim, Cikal-bakal Coca Cola
Kedatangannya di istana bertepatan dengan keinginan kehidupan budaya baru yang didorong oleh Abd Al-Rahman II. Di Cordoba, Ziryab mendapatkan kesejahteraan, pengakuan, dan ketenaran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia pun akhirnya menjadi kepala penghibur istana dengan gaji bulanan 200 dinar emas sekaligus mendapatkan banyak hak istimewa lainnya. Di kota itu pula, Ziryab mendirikan sekolah musik yang mampu bertahan lebih dari 500 tahun setelah kematiannya.
Revolusi musik
Selain dikenal sebagai musisi andal, Ziryab tercatat sebagai orang pertama yang memperkenalkan kecapi di Eropa. Dari Spanyol, kecapi kemudian menyebar ke berbagai negara di Benua Biru itu.
Sejarawan besar Arab-Spanyol dari Cordoba, Ibnu Hayyan mengatakan, Ziryab menguasai ribuan lagu dan merevolusi desain alat musik hingga menjadi kecapi. Ia menyebarkan gaya musik baru itu di sekitar Mediterania dan memengaruhi jalannya musik di seluruh dataran Eropa.
Sejarah juga mencatatnya sebagai orang yang berperan dalam mengubah sistem bernyanyi, khususnya di Spanyol dan Afrika Utara. Jika sebelumnya orang bernyanyi dengan sistem Madinah, maka Ziryab memperkenalkan sistem bernyanyi ala Irak.
Dalam teori musik, Ziryab juga banyak melakukan revolusi besar. Dia, misalnya, mengatur ulang parameter dalam musik dan irama musik. Dia juga menciptakan cara-cara baru terkait ekspresi.
Ziryab pernah menyusun reportoar dengan 24 nawbaat. Setiap nawbaat terdiri dari potongan berbagai vokal dan instrumental yang dilakukan pada sembilan gerakan. Setiap gerakan tersebut memiliki ritme tersendiri.
Ia juga memiliki pengetahuan tinggi tentang lagu-lagu. Seperti dikatakan Ibnu Hayyan, ia memiliki pengetahuan lebih dari 1.000 judul. Karena itu, tak ada yang menyangkal bahwa bakat musik Ziryab sangatlah luar biasa, dan hal itu menjadikannya sebagai salah satu tokoh Muslim yang berpengaruh di bidang musik. Revolusi dan karyanya di bidang musik masih bisa dirasakan hingga saat ini.
Baca: Kuliner Islam Pelopor Makanan Sehat Dunia
Mode pakaian hingga gaya rambut
Di luar kemampuan istimewanya tentang musik, Ziryab juga disebut sebagai sosok yang paling berpengaruh dalam mengubah kebiasaan pakaian dan gaya rambut. Bahkan, ia menjadi rujukan table manner atau etika makan, bersosialisasi, hingga transformasi penempatan furnitur dan peralatan makan.
Ziryablah yang mengganti kebiasaan penggunaan gelas emas dengan gelas lain yang terbuat dari kaca dan kristal. Ia juga menyebarkan penggunaan taplak meja dan pemakaian gaun putih di musim panas. Atas peran-perannya tersebut, Ziryab diidentikkan dengan tema keanggunan—dengan seleranya yang halus dan mewah, dia dipercaya penuh untuk mendefinisikan istana para khalifah.
Ziryab juga meluncurkan sejumlah mode, yang kemudian bertahan selama berabad-abad. Di bawah pengaruhnya, sebuah pabrik fesyen didirikan dengan memproduksi kain bergaris berwarna dan mantel dari kain transparan, yang masih ditemukan di Maroko hingga saat ini.
Oleh karena itu, Ziryab yang wafat pada 857 itu dikenang sebagai salah satu tokoh bersejarah di kota tersebut. Kedatangannya di Cordoba dinilai menjadi satu momen cultural reset (mengubah budaya) di Spanyol, Eropa, bahkan dunia.