Ikhbar.com: Ziarah ke makam walisongo banyak dilakukan jelang datangnya bulan Ramadan. Selain mengharap berkah dari para wali, wisata religi juga dianggap sebagai agenda berlibur.
Perjalanan wisata religi ke makam Walisongo biasanya menggunakan jasa layanan tour and travel bersama para rombongan jemaah.
Makam anggota walisongo berada di Jawa Timur (Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Drajad, Sunan Bonang, dan Syekh Maulana Malik Ibrahim), Jawa Tengah (Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Kudus), dan Jawa Barat (Sunan Gunung Jati).
Meskipun sebenarnya hanya sembilan wali, namun peziarah biasanya singgah ke makam wali lainnya. Ambil misal kompleks makan keluarga besar Kerajaan Demak, kompleks bangunan wisata sejarah Kesultanan Banten, wisata Danau PanjaluLiburan ke Danau Panjalu Yang Mencekam, Tempat Wisata di Ciamis, dan makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Berikut ini lima tips yang harus dipersiapkan ketika hendak melangsungkan wisata religi ke makam walisongo;
Kesehatan fisik
Melakukan perjalanan wisata religi ke makam walisongo memerlukan fisik yang prima. Pasalnya, wisatawan akan menginjak daerah dengan geografis yang berbeda. Mulai dari daerah pantai di Banten, dataran tinggi Panjalu, hingga puncak Gunung Muria. Semua aktivitas tersebut membutuhkan energi yang tidak sedikit.
Selain itu, wisatawan juga perlu membawa air putih yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. Obat-obatan juga perlu dibawa, terlebih bagi wisatawan yang memiliki riwayat penyakit. Wisatawan juga perlu membawa balsem, minyak angin, atau minyak kayu putih untuk menjaga perut saat berlangsungnya perjalanan.
Membawa alat tidur secukupnya
Ziarah ke makam walisongo ini dilakukan secara maraton. Pesiarah tentu membutuhkan tempat istirahat untuk mengisi energi mereka. Biasanya, wisatawan akan beristirahat di penginapan, pendopo, atau emperan masjid.
Maka dari itu, wisatawan perlu membawa peralatan tidur secukupnya saja. Misalnya alas tidur, bantal, selimut, dan lotion anti nyamuk. Selain itu, hindari membawa sleeping bag karena aksi Anda ini tidak umum dilakukan dan akan menarik perhatian wisatawan lain.
Hindari membawa barang berharga
Wisata religi tentu mengedepankan perkara akhirat. Maka dari itu, lupakan sejenak soal duniawi, apa lagi hendak flexing selama melangsungkan perjalanan ziarah.
Ada baiknya ketika melangsungkan wisata religi ke makam walisongo untuk tidak membawa perhiasaan berlebihan, bahkan dianjurkan tidak membawanya sama sekali.
Selain perhiasan, wisatawan juga dihimbau untuk tidak membawa gadget berlebih. Cukup membawa smartphone beserta charger, serta power bank jika diperlukan.
Membeli oleh-oleh saat pulang
Membeli oleh-oleh seakan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia saat singgah ke tempat wisata, termasuk saat wisata religi.
Untuk itu, ketika melangsungkan perjalanan wisaya religi dihimbau untuk membeli oleh-oleh saat pulang saja. Karena jika di awal sudah memborong oleh-oleh dikhawatirkan akan mengulur waktu ziarah.
Pimpinan rombongan juga diharap untuk memberikan waktu khusus untuk belanja oleh-oleh. Hal itu agar perjalanan ziarah dapat dilakukan sesuai jadwal.
Ketahui adat istiadat dan karakter masyarakat sekitar
Meskipun ziarah walisongo ini masih berada di dalam negeri, namun wisatawan juga diharap menjaga adat istiadat setempat. Prinsip “di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung” nampaknya harus dipegang erat-erat.
Untuk mengetahui informasi adat istiadat setempat, wisatawan dapat mencarinya di internet maupun bertanya langsung saat berada di lokasi ziarah.
Pasalnya, masyarakat yang tinggal di wilayah administratif yang berbeda, akan memiliki karakter yang berbeda pula dengan wisatawan.
Pengetahuan mengenai karakter masyarakat akan memudahkan wisatawan ketika bertanya arah, menawar barang yang akan dibeli, maupun meminta bantuan kecil kepada penduduk setempat tentang nama anggota walisongo.