Ikhbar.com: Kemajuan teknologi informasi tidak hanya memberi manfaat besar bagi pengguna, tetapi juga risiko keamanan digital. Pengisian data internet guna memenuhi tuntutan protokol identitas seperti nama, tanggal lahir, dan nomor ponsel selalu memiliki celah akses bagi pihak yang tak bertanggung jawab untuk menggunakannya sebagai modus kejahatan. Tindak kriminal siber itu bisa berupa pencurian data, penipuan, pengambilalihan akun, dan sejenisnya.
Para pengguna disarankan untuk memperhatikan keamanan digital di internet. Keamanan digital adalah upaya melindungi data pribadi secara daring, baik akun, foto, video, data diri, kata sandi, nomor pin, dan sejenisnya agar tidak bisa disalahgunakan.
Berikut adalah tujuh langkah mengamankan aset digital yang berhasil dihimpun Ikhbar Tekno. Tahapan ini penting dilakukan pengguna sebelum membuat identitas tertentu di internet:
Password yang kuat dan unik
Password atau kata sandi merupakan sistem otorisasi yang dibuat pemilik akun guna membatasi orang lain untuk mengakses aset digital yang dimilikinya.
Untuk membuat password yang kuat dan tidak mudah diketahui pengguna lain, pakailah kombinasi huruf, simbol, dan angka. Sandi juga dapat berupa frasa yang terdiri dari beberapa kata yang dipisahkan spasi.
Di samping itu, bedakan password untuk setiap akun media sosial agar untuk menghindari hack (sabotase) massal melalui satu celah.
Baca: Twitter Ganti Logo, Bagaimana Cara Menulis Huruf ‘X’ dalam Bahasa Arab?
Autentifikasi dua faktor
Autentifikasi dua faktor adalah mekanisme verifikasi keamanan ganda. Pada umumnya, metode ini akan memerlukan one time password (OTP) alias sandi sekali pakai yang dikirimkan melalui SMS, WhatsApp, atau email.
Backup data
Backup atau pencadangan penting dilakukan guna mengantisipasi kehilangan data. Mekanisme ini sangat baik bila dilakukan secara rutin guna mengantisipasi kemungkinan buruk menjadi korban serangan siber.
Koneksi internet aman
Ketika menggunakan saluran nirkabel seperti Wi-Fi, pastikan koneksi telah benar-benar aman. Jika tidak, maka informasi digital akan mudah diakses pihak lain yang berada di jaringan yang sama. Bahkan, sebagian Wi-Fi gratis berisiko mengandung virus berbahaya yang mengancam gawai.
Internet tak berbayar pada umumnya ditemukan di kafe, taman, sekolah, dan fasilitas publik lainnya. Penjahat siber kerap memanfaakan sarana tersebut untuk melakukan kejahatan digital.
Jangan asal klik
Seseorang tak jarang mendapatkan pesan berupa tautan, baik dari teman, keluarga, maupun orang tak dikenal. Biasanya boradcast tersebut disertai dengan perintah untuk mengeklik link yang dilampirkan.
Menghadapi hal itu, pengguna dianjurkan agar tidak sembarangan mengeklik tautan. Biasanya, pelaku mengirimkan file berekstensi apk (installer aplikasi) yang mampu menyadap perangkat.
Baca: Ini Jawaban Robot saat Ditanya Niat Ambil Alih Dunia
Antivirus
Antivirus menjadi tameng untuk menangkal malware alias aplikasi yang berpotensi menyertakan virus di dalamnya. Perangkat yang terinfeksi virus dapat dengan mudah diakses pembuatnya sehingga berpotensi pencurian data hingga uang yang tersimpan di mobile banking.
Aplikasi antivirus bisa dengan mudah didapatkan di PlayStore untuk perangkat android atau AppStore untuk Iphone. Pengguna dapat memilih antivirus yang berbayar atau gratis.
Perbarui perangkat dan aplikasi
Ketika sistem atau aplikasi diperbaharui, maka perangkat akan mendapatkan peningkatan security patch atau tambalan keamanan. Hal ini penting untuk menutup celah keamanan, melindungi data pribadi, dan meningkatkan performa sistem.