Kala Surat Ibrahim Ayat 7 Membuka Jalan Menuju Panggung Miss Universe Asia

Alinda tidak pernah menyangka ayat Al-Qur’an yang ia bawakan di podium sekolah akan terus membekas hingga kini.
Ilustrasi mahkota dan panggung kontes ratu kecantikan. Olah Digital oleh IKHBAR

Ikhbar.com: Nama Alinda Mauretha Utami, akrab disapa Alin, belakangan ramai diperbincangkan di berbagai lini media sosial (medsos). Dari ajang Miss Universe Asia 2025, ia pulang dengan predikat Best Talent. Namun, di balik sorotan itu, Alinda menyimpan perjalanan panjang yang berawal dari sebuah lomba dai/daiyah saat masih SMA.

Alinda tidak pernah menyangka ayat Al-Qur’an yang ia bawakan di podium sekolah akan terus membekas hingga kini. Dari momen itu, ia mengenal firman Allah dalam QS. Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.’”

“Sampai sekarang ayat itu jadi prinsip hidup aku,” ujarnya dalam program Sinikhbar | Siniar Ikhbar bertajuk Merawat Bakat hingga Jadi Ratu Sejagat di Ikhbar TV, dikutip pada Kamis, 11 September 2025.

Miss Universe Asia (Best Talent) 2025, Alinda Mauretha Utami (kanan), saat menjadi narasumber dalam Sinikhbar | Siniar Ikhbar bertajuk Merawat Bakat hingga Jadi Ratu Sejagat di Ikhbar TV. Dok IKHBAR

Baca: 3 Tips Jadi Anak Muda Aktif dari Gus Abe

Syukur di masa sulit

Perjalanan Alinda menuju panggung internasional jauh dari mulus. Pada 2022–2024, ia mengaku melalui masa-masa yang berat.

“Aku titik terendahnya emang pernah sampai kelaparan. Itu yang enggak orang lain tahu,” kisahnya.

Saat tinggal jauh dari keluarga di Bali, kesulitan finansial membuatnya menerima pekerjaan apa saja, termasuk menjadi pelayan restoran. Perlahan ia belajar menata hidup kembali. Pemilik restoran melihat kesungguhannya dan mengangkatnya menjadi koordinator tim. Bagi Alinda, kesempatan itu menjadi titik balik.

“Itulah awal mula aku merasa ada harapan,” katanya.

Yang membuatnya bertahan bukan hanya kesempatan itu, melainkan sikap syukur yang terus ia latih.

“Kalau aku fokus ke hal buruk, berarti aku enggak bersyukur. Jadi aku ingat lagi surat Ibrahim ayat 7. Wah, aku harus bersyukur,” ucapnya.

Baca: Jadilah Laut! Tips Hadapi Fitnah, Kecewa, dan Patah Hati ala Prof. Rokhmin Dahuri

Mengubah fokus, menemukan kekuatan

Saat melangkah ke ajang internasional, tantangan baru bermunculan. Biaya karantina, tiket pesawat, hingga kebutuhan lain membuatnya bergantung pada dukungan sponsor. Tak jarang, bantuan yang dijanjikan batal di menit terakhir.

“Aku nerima penolakan-penolakan. Ada yang katanya mau bantu, tahu-tahu enggak ngebantu. Itu bikin aku down,” ujarnya.

Belum lagi kritik di medsos. Tinggi badannya yang hanya 160 cm kerap dijadikan bahan merendahkan.

“Peserta lain emang aku paling pendek. Tapi kalau lu cuma fokus ke tinggi gue, ya udah enggak bakal dapat apa-apa. Kalau lu gali lebih dalam, mungkin lu bakal paham kenapa orang bangga,” tegasnya.

Di titik itu, rasa syukur kembali menjadi penopang. Alinda mulai menuliskan hal-hal kecil yang patut ia syukuri setiap hari.

Baca: Tips Melepas ‘Kenangan’ dalam Sebuah Lagu ala Ning Rini

“Kalau aku fokus ke hujatan, ya aku nerimanya enggak baik-baik terus. Jadi aku fokus, oh, ada kok yang masih muji. Aku tulis hal-hal yang buat aku bersyukur,” jelasnya.

Pengalaman itu membuat Alinda yakin bahwa rasa syukur bukan sekadar ucapan, melainkan arah hidup.

“Sebab, sekecil apa pun keputusan yang kamu pilih saat ini itu menentukan siapa kamu di masa depan,” katanya.

Obrolan selengkapnya bisa disimak di:

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.