Ikhbar.com: Isim dapat dibedakan dari kalimat yang lain dengan beberapa tanda khusus. Ciri-ciri yang hanya melekat pada isim tersebut memengaruhi fungsi atau i’rab alias keadaan huruf akhir.
Ibnu Ajurum dalam Matan Al-Ajurumiyah menulis:
فالاسم يعرف بالخفض والتنوين ودخول الالف واللام وحروف الخفض
“Isim dapat dikenali dengan khafadl, tanwin, ال (al)، dan (bisa didahului) huruf-huruf khafadl.”
Baca: Jenis-jenis Kata dalam Bahasa Arab
Ulama nahu mengategorikan i’rab ke dalam empat macam. Pertama, rafa‘. Peruhahan akhir kalimat ini memiliki ciri utama harakat dlommah atau harakat dan huruf tertentu yang menggantikan posisinya.
Contohnya seperti lafaz ” يَقُوْمُ زَيْدٌ . ” Dlommah yang terdapat pada akhir kedua lafaz tersebut merupakan tanda i’rab rafa’.
Ragam i’rab suatu kalimat terjadi bukan tanpa alasan. Perubahannya disebabkan pengaruh ‘amil (alat yang menuntut perubahan i’rab) yang mendahului, baik ‘amil zahir (kasat mata), maupun muqaddar (diperkirakan keberadaannya).
Kedua, nashab, ciri utamanya adalah harakat fathah di akhir kalimat. Baik i’rab rafa‘ maupun nashab, keduanya dapat ditemui dalam kalimat isim dan kalimat fi’il, tetapi tidak berlaku untuk harf karena kalimat tersebut termasuk dalam kategori mabni, artinya huruf akhirnya bersifat statis alias tidak dapat mengalami perubahan.
Ketiga, khafadl atau jar, yang ditandai dengan kasrah sebagai ciri utama. I’rab ini hanya bisa ditemukan dalam kalimat isim. Sedangkan i’rab keempat, jazm, hanya dialami kalimat fiil.
Baca: Beda Istilah ‘Kalimat’ dalam Bahasa Indonesia dan Arab
KH Aqiel Siroj Kempek, Cirebon dalam Al-Zubdat al-Naqiyah fi Tarjamat al-Ajurmiyah menjelaskan lebih lanjut mengenai i’rab khafadl dalam sebuah had (definisi) berikut ini:
المراد بالخفض الكسرة وما ناب عنها من ياء وفتحة
“Khafadl ialah (kondisi huruf akhir) berupa kasrah atau tanda lain yang menggantikannya, yaitu huruf ‘Ya‘ dan harakat fathah.”
Kemudian Kiai Aqil mendefinisikan tanwin sebagai berikut:
حد التنوين نون ساكنة تلحق اخر الكلمة لفظا لا خطا
“Definisi tanwin adalah nun mati yang berada di akhir kalimat, tetapi hanya terdengar suaranya saja, tidak terdapat dalam tulisannya.”
Contoh yang memuat seluruh tanda isim tersebut terdapat pada susunan:
تَحَدَّثَ زَيْدٌ وَالرَجُلُ فِي الدَّارِ.
Tanda isim pada contoh tersebut ialah terdapat ال pada awal lazaf الرجل. Kemudian tanwin pada زيد, dan i’rab khafadl pada الدار yang diawali harf khafadl في.