Ikhbar.com: Ning Imaz Fatimatuz Zahra mengatakan bahwa untuk menjadi pendakwah di media sosial diperlukan beberapa syarat.
Menurutnya, syarat untuk menjadi pendakwah di media sosial adalah harus memiliki ilmu dan latar belakang sanad keilmuan yang jelas.
“Ada beberapa orang ikut meramaikan industri perdakwahan padahal ia tidak memiliki kompetensi yang mumpuni,” kata Ning Imaz.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar melihat latar belakang pendakwah dari riwayat pesantrennya. Karena menurutnya, pesantren merupakan sebuah lembaga yang mencetak para pendakwah yang berkompeten.
“Kemudian jika memang latar belakangnya itu jelas ilmunya dan memiliki sanad yang baik, silakan saja,” ucapnya.
Akan tetapi, lanjut Ning Imaz, jika si pendakwah hanya berangkat dari selebgram dan baru belajar Islam, ikut-ikut berbicara itu hal yang sangat disayangkan.
Oleh karena itu, kata dia, perempuan-perempuan pesantren yang memang dari kecil hidup di pesantren, dan memiliki bekal ilmu agama diminta untuk ikut mengaktualisasikan diri.
“Kita ini dibutuhkan di luar sana. Maka, aktualisasikan diri kalian supaya pemanfaatan itu bisa dirasakan banyak orang,” jelasnya.
Ning Imaz menganggap hal itu sangat krusial. Sebab jika tidak diisi oleh orang-orang pesantren, khawatir akan dikuasai oleh orang-orang yang kurang kompeten ilmu agamanya.
“Maka tugas santri mengcounter konten-konten dakwah yang kurang terseleksi. Hendaknya kita sendirilah yang memang latar belakang memiliki latar belakang,” tandasnya.