Ikhbar.com: Puluhan biksu asal Thailand berjalan kaki menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, sejak Maret 2023. Perjalanan tersebut bertujuan untuk memperingati hari raya Waisak yang akan diperingati pada 4 Juni 2023.
Waisak merupakan hari besar penganut agama Buddha untuk memperingati tiga peristiwa penting yang disebut Trisuci Waisak, yakni kelahiran, penerangan agung, dan pengangkatan menjadi Buddha, serta wafatnya Sidharta Gautama.
Para peziarah dari Negeri Gajah Putih itu telah melintasi beberapa kota, seperti Bekasi dan Indramayu. Di sepanjang perjalanan, banyak masyarakat yang menyambut dengan suka cita, hingga memberikan makanan dan minuman untuk bekal mereka di perjalanan.
Pemandangan ini menunjukkan sikap toleransi bangsa Indonesia. Sebab mayoritas mereka yang melakukan penyambutan kepada para biksu beragama Islam. Hal itu semakin menunjukkan bahwa Islam merupakan agama rahmatan lil alamin (anugerah untuk sekalian alam).
Bersedekah merupakan perbuatan baik yang dianjurkan dalam Islam. Seorang Muslim diperintahkan bersedekah kepada yang lain, termasuk kepada nonmuslim. Hal itu, sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Baqarah: 272. Allah Swt berfirman:
ليْسَ عَلَيْكَ هُدَىهمْ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۗ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُونَ إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ ٱللَّهِ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).”
Pakar fikih dan tafsir, Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Wajiz menjelaskan, ayat tersebut berkaitan dengan informasi dari Ibnu Abbas atas sikap Nabi Muhammad Saw mengenai hukum bersedekah kepada nonmuslim.
Dalam tafsir tersebut, ia menulis, “Ibnu Abbas berkata, ‘Nabi Saw memerintahkan agar tidak bersedekah kecuali untuk orang Islam, lalu turunlah ayat itu (QS. Al-Baqarah: 272) lalu beliau memerintahkan untuk memberi sedekah bagi setiap orang yang meminta dari setiap agama.”
Kegundahan mengenai boleh-tidaknya bersedekah kepada nonmuslim pernah dialami Asma binti Abu Bakar Ra. Ia lantas berkonsultasi kepada Nabi Saw untuk memecahkan masalah tersebut.
عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرِ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَتْ: قَدِمَتْ عَلَيَّ أُمِّي وَهِيَ مُشْرِكَةٌ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَاسْتَفْتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قُلْتُ: قَدِمَتْ عَلَيَّ أُمِّي وَهِيَ رَاغِبَةٌ، أَفَأَصِلُ أُمِّي؟ قَالَ: نَعَمْ ، صِلِي أُمَّكِ (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)
“Diriwayatkan dari Asma’ binti Abu Bakar Ra, ia berkata, ‘Pada masa Rasulullah Saw Ibuku datang kepadaku sementara ia masih musyrik. Aku lalu meminta fatwa kepada Rasulullah Saw: ‘Ibuku datang kepadaku dan ia menginginkan suatu pemberian. Apakah Aku boleh memberinya?’ Rasulullah Saw pun menjawab: ‘Ya, berilah ibumu.”
Mengenai hal itu, Imam Muhammad bin Idris As-Syafii alias Imam Syafii dalam Al-Umm berpendapat bahwa, sedekah yang boleh diberikan kepada nonmuslim adalah sedekah sunah, bukan sedekah wajib atau zakat.