Ikhbar.com: Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Bahauddin Nursalim menyebutkan bahwa sebaik-baik ibadah adalah bekerja. Penegasan itu seperti yang pernah disabdakan Rasulullah Saw.
“Ibadah terbaik adalah bekerja, kata Nabi. Orang biar tetap kerja sesuai dengan kemampuan masing-masing dan itu ibadah yang paling utama,” ungkap Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Santri Gayeng pada Rabu, 3 April 2023.
Bahkan, pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA Rembang itu menceritakan bahwa dirinya pernah terharu ketika menyaksikan pedagang yang tetap mencari rezeki di dua hari setelah Lebaran.
“Di tanggal 2 Syawal itu sudah ada penjual ayam. Saya menangis, ya Allah tanggal 2 Syawal sudah cari uang,” kata Gus Baha.
Merasa iba, ia pun bergegas untuk membeli ayam dari pedagang itu. Saat itu, Gus Baha menceritakan bahwa penjual tersebut mengenali dirinya.
”Beli berapa ayam Gus?” kata penjual ayam itu.
“Beli dua ratus ribu,” jawab Gus Baha.
Dari peristiwa itu, Gus Baha mengimbau bahwasannya euforia hari raya sebaiknya tidak berlangsung lama. Pasalnya, hal itu akan menghambat siklus perekonomian pasar.
Oleh karena itu, tradisi hari raya di kediaman Gus Baha hanya pada hari pertama dan malam hari ke dua Syawal.
Gus Baha menceritakan, nama besar yang dimiliki KH Maimoen Zubair tidak membuat sosok ulama kharismatik itu berpangku tangan, melainkan beliau tetap berniaga.
“Ketika makan di rumahnya, yang beliau makan adalah uang hasil jualannya,” kata dia.
Gus Baha sendiri menyebut bahwa ia sering menemani Mbah Maimoen makan. Ia menceritakan bahwa Mbah Moen biasa makan lauk pecel.
“Pecel yang dijual pada santri-santrinya itu,” ucapnya.
Pengalaman ini juga ia teladani dari sang Ayah yakni KH Nursalim. Meski begitu besar ketokohan ayahnya, namun ketika di rumah ia makan sebagaimana orang biasa.
“Bapak saya juga begitu. Betapa besarnya bapak, sekalinya di rumah biasa,” tutupnya.