Ikhbar.com: Para pemula biasanya mengalami kebingungan dengan istilah “كلمة” (kalimat) dalam Bahasa Arab. Sebab, sebutan itu sekilas tampak serupa dengan pengertian kalimat yang berlaku dalam Bahasa Indonesia.
Kalimat dalam bahasa Indonesia merujuk kepada satuan bahasa yang relatif mandiri dan memiliki pola intonasi final, serta secara aktual atau potensial terdiri atas klausa. Lebih sederhana lagi, kalimat adalah ujaran yang tersusun dari sejumlah kata.
Sedangkan dalam Bahasa Arab atau ilmu nahu, posisi kalimat sepadan dengan istilah “kata” dalam Bahasa Indonesia. Lebih jelasnya, KH Aqiel Siroj dalam Al-Zubdat al-Naqiyah fi Tarjamat Al-Ajurumiyah menuliskan definisi kalimat sebagai berikut: 
حد الكلمة لفظ مفيد مفرد
“Pengertian kalimat ialah ucapan yang bermakna dan kondisinya mufrad atau berdiri sendiri.”
Baca: Definisi Kalam dari Berbagai Aspek, Lengkapnya Keterangan Kitab Nahu Kiai Aqiel Kempek
Mufrad adalah ucapan yang tunggal atau tidak disusun dengan ucapan yang lain. Contohnya, lafaz زيد (Zaid). Lafaz itu disebut kalimat karena memiliki makna sebuah nama bagi seseorang. Selain itu, زيد juga tidak disusun dengan yang lain. Misalnya tidak dirangkai dalam قام زيد (Zaid berdiri), dan semacamnya.
Di samping itu, mufrad juga bisa didefinisikan sebagai berikut:
حد المفرد في باب الكلمة لا ما يدل جزؤه على جزء معناه
“Mufrad dalam bab kalimat ialah ucapan yang anatomi hurufnya tidak merujuk kepada makna yang dikandungnya.”
Baca: Matan Al-Ajurumiyah, Kitab Tipis Kiblat Pembelajaran Ilmu Nahu di Nusantara
Contohnya, lafal زيد (Zaid) yang merupakan nama seseorang. Huruf-huruf yang digunakan untuk membangun kata زيد, yakni ي ،ز, dan د tidak menggambarkan organ tubuh Zaid. Huruf ز tidak merujuk kepada kepala Zaid dan seterusnya.
