‘Jodoh di Tangan Tuhan, Selebihnya Hasil Lobian,’ Karya Penting Ning Uswah yang Lahir dari Debar Tanya Jawab Ikhbar

Ilustrasi seorang remaja muslimah sedang membaca buku "Jodoh di Tangan Tuhan, Selebihnya Hasil Lobian" karya Ning Uswah. Olah Digital oleh IKHBAR

Ikhbar.com: Tak sedikit kisah pernikahan yang dimulai dengan cinta, tetapi berujung pada kebuntuan, luka, bahkan perpisahan. Di sisi lain, banyak pula yang masih menanti jodoh dengan kecemasan dan tanda tanya. Antara yang telah menikah maupun yang masih menunggu, keduanya kerap bergulat dengan pertanyaan yang sama, “Di mana peran Tuhan dan sejauh mana ikhtiar manusia?”

Fenomena inilah yang coba disikapi penulis sekaligus Pengasuh Kanal As’ilah (Konsultasi) Ikhbar.com, Nyai Uswatun Hasanah Syauqi dalam “Jodoh di Tangan Tuhan, Selebihnya Hasil Lobian (2025),” yang dirilis pada webinar peluncuran buku tersebut, pada Jumat, 14 Juni 2025 lalu.

Sosok yang karib disapa Ning Uswah itu menyampaikan bahwa karyanya tersebut lahir dari tulisan-tulisannya di Ikhbar.com, yang menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar rumah tangga dan fikih nisa. Selain itu, ia juga mengaku bahwa curahan hati orang-orang terdekat turut menjadi pemantik kelahiran buku inspiratif tersebut.

“Berawal dari beberapa ‘curhatan’ yang masuk di DM (direct message), inbox (pesan di media sosial), di WhatsApp, curhat di warung kopi, studi tokoh di kafe-kafe,” ungkapnya.

Poster peluncuran buku “Jodoh di Tangan Tuhan, Selebihnya Hasil Lobian” karya Ning Uswah. Dok QUANTA

Baca: Perceraian Itu Solusi atau Bencana? Begini Penjelasan Ning Uswah

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar Mojokerto, Jawa Timur itu, buku yang ditulisnya tidak hanya berusaha mengurai panduan spiritual menuju pernikahan, tapi juga membongkar ilusi-ilusi cinta yang menjebak generasi muda. Namun, Ning Uswah dengan tegas menolak konsep pacaran Islami, lantaran sejatinya tidak menutup peluang mereka dalam praktik-praktik pelecehan seksual.

“Apapun namanya, tindakan melecehkan tubuh sendiri dan tubuh orang lain adalah hal yang keji di hadapan Allah dan norma kemanusiaan,” kata Ning Uswah.

Sosok yang juga mengemban amanah sebagai Sekretaris Majelis Masyayikh Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak (JPPRA) itu mengungkapkan bahwa karya yang baru dipersembahkannya itu membedah berbagai fase hubungan, mulai dari proses pencarian jodoh, cara membangun hubungan yang sehat, hingga beragam tantangan yang lazim atau berpotensi hadir dalam sebuah ikatan pernikahan.

Ning Uswah mengaku sengaja menulis dengan bahasa yang terlalu akademik. Menurutnya, gaya bahasa yang ringan dan seringkali jenaka menjadi kekuatan utama, sehingga tidak terkesan menggurui.

“Buku ini bakal bikin kamu mikir ulang soal cinta dan usaha. Dari nungguin jodoh, cara jaga hubungan biar awet and sweet, sampai mikir apakah pasangan kamu sekarang yang terbaik, ini pertahanin atau lepasin yah?” ujarnya.

Baca: Dituduh Boros selama Ramadan, Ini Pembelaan Ning Uswah terhadap Ibu Rumah Tangga

Konsep utama dalam buku ini adalah “Melobi Tuhan,” yakni istilah yang menggambarkan proses spiritual dalam mencari dan menjaga jodoh

“Bersabar sambil memantaskan diri di hadapan Allah, hal ini adalah sehormat-hormatnya lobian seorang hamba pada Tuhannya,” ungkapnya.

Bagi Ning Uswah, ikhtiar mendapatkan jodoh yang tepat harus diawali dari ketulusan hati dan niat ibadah, bukan sekadar buru-buru menikah. Menurutnya, buku ini ditujukan pasangan muda, atau siapa saja yang ingin membangun rumah tangga dengan fondasi iman.

Jodoh di Tangan Tuhan, Selebihnya Hasil Lobian (2025) adalah bacaan reflektif bagi siapa pun yang ingin mencintai dengan sadar. Mengajak pembaca untuk mengoreksi niat, memantaskan diri, dan melibatkan Allah dalam setiap keputusan hati, buku ini layak menjadi pegangan generasi yang ingin selamat dunia akhirat, sekaligus waras di tengah tren toxic relationship alias hubungan yang tidak sehat,

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.