Ikhbar.com: Sebagian orang masih cenderung membatasi ruang ekspresi dan kreativitas perempuan. Mereka menganggap bahwa perempuan sarat kelemahan, ketidakmampuan, serta memiliki kekuatan fisik yang tidak akan bisa mengimbangi kaum laki-laki.
Ternyata, pendapat itu dibantah mentah-mentah oleh Ibnu Rusyd. Melalui Talkhish al-Siyasah li Aflathan, filsuf Muslim kenamaan itu menegaskan, perempuan merupakan manusia yang merdeka. Perempuan, menurutnya, bisa berperan menjadi apa saja, termasuk sebagai seorang pemimpin.
“Sepanjang para perempuan tumbuh dan besar dengan kecerdasan dan kapasitas intelektual yang cukup, maka tidaklah mustahil kita akan lahir filsuf atau pemimpin publik-politik atau semacamnya dari golongan mereka,” tulis Ibnu Rusyd.
Baca: Kitab Hikam al Hukama wa al Falasifah, Mahakarya Buya Husein Peredam Nafsu dan Amarah
Ulama kelahiran Kordoba itu menyebutkan, sejumlah pendapat memang mengatakan bahwa kriteria seperti itu jarang dimiliki perempuan, apalagi terdapat hukum-hukum agama yang tidak mengakui kepemimpinan politik kaum hawa.
“Meski sebenarnya ada juga hukum agama yang membolehkannya. Akan tetapi sepanjang perempuan-perempuan di atas ada. Maka dari itu, kepemimpinan perempuan bukanlah hal yang tidak mungkin,” ungkap dia.
Bahkan, lanjut Ibnu Rusyd, perempuan perlu dan harus terlibat bersama laki-laki dalam berperang. Mereka juga layak diberikan kesempatan untuk bekerja pada bidang-bidang sebagaimana yang dikerjakan laki-laki.
Apa yang dikatakan Ibnu Rusyd bukan khayalan belaka. Jauh sebelum memasuki abad modern ini, beberapa ilmuwan hebat juga lahir dari golongan perempuan.
Posisi perempuan begitu agung, sampai-sampai ulama tafsir terkemuka, Imam Al-Qurthubi menegaskan terdapat beberapa nabi dari golongan mereka. Di antaranya adalah Siti Hawa, Siti Maryam, Siti Asiah istri Fir’aun, dan Ummi Musa ibunda Nabi Musa As.
Baca: Ning Uswah: Perempuan Bukan Obyek
Pendapat Imam Al-Qurthubi itu berlandaskan pada QS. Ali Imran: 42. Allah Swt berfirman:
وَاِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفٰىكِ عَلٰى نِسَاۤءِ الْعٰلَمِيْنَ
“(Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, ‘Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas seluruh perempuan di semesta alam (pada masa itu).”