Ayat Pereda Sakit Kepala

Ikhbar.com: Laman informasi dan layanan kesehatan, Halodoc menyebut setiap tujuh dari 10 orang di dunia mengalami sakit kepala di setiap tahunnya. Berdasarkan penyebabnya, sakit kepala dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu sakit kepala yang tidak terkait pada penyakit lain atau sakit kepala primer, dan sakit kepala akibat adanya penyakit lain atau sakit kepala sekunder.

Dalam bahasa Arab, sakit kepala disebut dengan As-Shuda‘. Nabi Muhammad Saw pernah memberikan resep obat sakit kepala menggunakan empat ayat terakhir dalam QS. Al-Hasyr.

Al-Qur’an sebagai obat

Allah Swt menegaskan bahwa kalam-Nya bisa menjadi syifa‘ atau obat bagi manusia. Hal itu seperti tertuang dalam ayat berikut;

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

“Kami turunkan dari Alquran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman; dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra: 82).

Ibn Katsir dalam tafsirnya menggambarkan bahwa ayat tersebut merupakan obat untuk penyakit hati, seperti syakk (keragu-raguan), nifāq (kemunafikan), syirik (penyekutuan terhadap Allah), zaig (penyimpangan dari kebenaran), dan mail (kecenderungan pada keburukan).

Sementara As-Syaukani menyebut, selain sebagai obat hati, ayat tersebut juga dinilai sebagai obat penyembuh bagi penyakit zahir, penyakit-penyakit zahir —seperti pusing. Misalnya, demam, infeksi, bengkak disengat sesuatu,dengan cara ruqyah dan ta’awwudz atau memohon perlindungan kepada Allah.

Ayat obat sakit kepala

Dalam Tafsir Al-Dur al-Mantsur, Imam As-Suyuthi menyebut empat ayat di akhir surat Al-Hasyr bisa dijadikan sebagai obat sakit kepala.

وَأَخْرَجَ الدَّيْلَمِيُّ عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ وَعَلِيٍّ مَرْفُوْعًا فِي قَوْلِهِ: لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ إِلَى آخِرِ السُّورَةِ قَالَ: هِيَ رُقْيَةُ الصُّدَاعِ

Diriwayatkan oleh Ad-Dailami dari Ibnu Mas’ud dan Ali secara marfu’ bahwa ayat Lau Anzalna Hadzal Qur’ana ‘Alaa Jabalin… sampai akhir surah (QS. Al-Hasyr: 21-24) itu merupakan obat sakit kepala.

Selain itu, Imam As-Suyuthi juga mengutip riwayat yang cukup panjang dari Al-Khatib Al-Baghdad. Dalam keterangan tersebut dijelaskan, ketika mereka mengaji Al-Qur’an kepada guru-guru mereka dan sampai pada ayat Lau Anzalna Hadzal Qur’ana ‘Alaa Jabalin…, guru mereka memerintahkan untuk meletakkan tangannya di atas kepala mereka. Kemudian gurunya tersebut berkata:

ضَعْ يَدَكَ عَلَى رَأْسِكَ

“Letakkanlah tanganmu di atas kepalamu”. Lalu sang guru tersebut menceritakan bahwa mereka ketika mengaji sampai ayat ini kepada gurunya diperintahkan hal yang serupa. Demikian seterusnya sampai Ibnu Mas’ud ketika dia membaca sampai ayat tersebut di depan Nabi Muhammad Saw:

ضَعْ يَدَكَ عَلَى رَأْسِكَ فَإِنَّ جِبْرِيْلَ لَمَّا نَزَلَ بِهَا إِلَيَّ قَالَ لِيْ: ضَعْ يَدَكَ عَلَى رَأْسِكَ فَإِنَّهَا شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا السَّأْمَ وَالسَّأْمُ الْمَوْتُ

“Letakkan lah tanganmu di atas kepalamu. Karena Jibril ketika menurunkan ayat ini kepadaku dia berkata kepadaku: Letakkan lah tanganmu di atas kepalamu. Karena ayat tersebut adalah obat dari setiap penyakit, kecuali as-sa’mu, dan as-sa’mu itu adalah kematian.”

Jika ditinjau dari ilmu hadis, riwayat di atas merupakan hadis musalsal. Pendapat tersebut juga dikuatkan oleh keterangan Syekh Yasin Al-Fadani dalam Al-Ujalah fi Al-Ahadits Al-Musalsalah. Ia memberikan judul “al-musalsal bi wadh’i al-yad ‘alar ra’si ‘inda khotmi suratil hasyr” (hadis musalsal dengan meletakkan tangan di atas kepala ketika membaca akhir surah Alhasyr).

Berikut adalah empat ayat terakhir surat Al-Hasyr:

لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ (21) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (22) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (23) هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (24)