Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharam dengan Doa Ini, Yuk Amalkan!

Ilustrasi berdoa. Foto: Freepik

Ikhbar.com: Menjelang pergantian kalender Hijriah dari 1446 H ke 1447 H, umat Islam di berbagai penjuru dunia bersiap menyambut momentum istimewa ini dengan beragam amalan, salah satunya adalah membaca doa khusus di akhir dan awal tahun.

Pergantian tahun baru Islam jatuh setiap 1 Muharam. Pada 1447 H ini, diperkirakan bertepatan dengan Kamis, 26 Juni atau Jumat, 27 Juni 205, tergantung hasil rukyatul hilal pada sore hari ini.

Kebiasaan membaca doa pergantian tahun telah diwariskan turun-temurun di kalangan umat Islam. Salah satu ulama besar Nusantara yang turut mengabadikannya adalah Habib Utsman bin Yahya, Mufti Betawi pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20.

Dalam karyanya yang terkenal, Maslakul Akhyar, ia mencantumkan bacaan doa akhir tahun dan doa awal tahun sebagai bagian dari tuntunan spiritual menyambut 1 Muharam.

Baca: Doa agar Anak Tetap Rajin selama Libur Sekolah

Kapan dibaca?

Doa akhir tahun dibaca menjelang Maghrib di penghujung tanggal 29 atau 30 Zulhijah. Sedangkan doa awal tahun dibaca sesudah Maghrib pada 1 Muharam. Ini sesuai dengan sistem kalender Hijriah yang menetapkan pergantian hari setelah terbenamnya matahari.

Amalan ini biasa dilakukan sebanyak tiga kali, dengan harapan agar Allah Swt mengampuni dosa-dosa di tahun yang telah berlalu dan menganugerahkan kebaikan di tahun yang baru.

Berikut doa akhir tahun dan doa awal tahun seperti yang tercantum dalam Maslakul Akhyar:

Doa akhir tahun

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihi sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

“Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Doa awal tahun

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

Doa-doa tersebut diklaim bukan sekadar menjadi tradisi tahunan, tetapi juga bentuk muhasabah alias introspeksi dan harapan baru. Dengan membaca doa akhir tahun, umat Islam diajak untuk menyesali kesalahan masa lalu. Sedangkan doa awal tahun menjadi simbol niat baru untuk memperbaiki diri di tahun yang akan datang.

Amalan ini sangat dianjurkan untuk diamalkan baik secara pribadi maupun berjamaah di masjid, pesantren, atau lingkungan keluarga.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.