Aneka Lafaz Niat Zakat Fitrah dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemahan, dan Peruntukannya

Niat menjadi bagian yang wajib dalam zakat fitrah, sementara ijab-qabul tidak diperlukan.
Ilustrasi zakat fitrah. Dok SHUTTERSTOCK

Ikhbar.com: Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mendapati bulan Ramadan hingga Syawal, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Ibadah ini menjadi bentuk penyucian jiwa dan penyempurna puasa Ramadan. Selain itu, zakat fitrah berfungsi sebagai sarana kepedulian sosial untuk membantu mereka yang kurang mampu.

Sebagaimana ibadah lainnya, niat memiliki peran utama dalam pelaksanaan zakat fitrah. Niat berfungsi sebagai pembeda dan menjadi salah satu syarat sah ibadah. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah Muhammad Saw:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca: Berapa Besaran Zakat Fitrah 2025? Ini Ketetapan dari Baznas

Urgensi niat

Berbeda dengan transaksi jual beli yang membutuhkan ijab-qabul, zakat fitrah merupakan bentuk pemberian satu arah dari orang yang berkewajiban kepada penerima yang berhak. Oleh sebab itu, niat menjadi bagian yang wajib dalam zakat fitrah, sementara ijab-qabul tidak diperlukan.

Niat tempatnya di dalam hati. Namun, talafuz (melafalkannya) dianjurkan untuk membantu menegaskan maksud dalam hati.

Talafuz akan mempermudah seseorang dalam menghadirkan keikhlasan dan kesungguhan dalam menunaikan zakat fitrah.

Berikut adalah berbagai lafaz niat zakat fitrah berdasarkan peruntukannya:

Baca: Adakah Perintah Zakat Fitrah dalam Al-Qur’an? Ini Perbedaan Pendapat para Ulama

1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakātal-fiṭri ‘an nafsī farḍan lillāhi ta’ālā

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

2. Niat Zakat Fitrah untuk Istri

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ زَوْجَتِيْ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakātal-fiṭri ‘an zaujatī farḍan lillāhi ta’ālā

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

3. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ وَلَدِيْ… فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakātal-fiṭri ‘an waladī (sebut nama anak) farḍan lillāhi ta’ālā

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

4. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ بِنْتِيْ  …فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakātal-fiṭri ‘an bintī (sebut nama anak) farḍan lillāhi ta’ālā

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

5. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنِّيْ وَعَنْ جَمِيعِ مَا يَلْزَمُنِيْ نَفَقَاتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakātal-fiṭri ‘annī wa ‘an jamī’i mā yalzimunī nafaqātuhum syar’an farḍan lillāhi ta’ālā

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

6. Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ… فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakātal-fiṭri ‘an (sebut nama) farḍan lillāhi ta’ālā

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

Baca: Aturan Main Zakat Fitrah dengan Uang

Doa penerima 

Sebagai bentuk ungkapan terima kasih dan doa kebaikan, seorang penerima zakat dianjurkan untuk mendoakan orang yang telah memberikan zakat kepadanya. Salah satu doa yang dianjurkan para ulama adalah:

آجَرَكَ اللَّهُ فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَبَارَكَ فِيمَا أَبْقَيْتَ وَجَعَلَهُ لَكَ طَهُورًا

Ajarakallāhu fīmā a’thaita, wa bāraka fīmā abqaita, wa ja’alahu laka ṭahūra

“Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan serta menjadikannya sebagai pembersih bagimu.”

Zakat fitrah merupakan bentuk kepedulian sosial yang menjadi penyempurna ibadah puasa. Dengan membacakan niat yang benar dan sesuai peruntukannya, ibadah ini akan lebih bermakna. Selain itu, doa dari penerima zakat menjadi wujud keberkahan dan keberlanjutan kebaikan. Oleh karena itu, setiap Muslim perlu memahami niat zakat fitrah agar ibadah ini sah dan diterima di sisi Allah Swt.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.