Ikhbar.com: Badan Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan September akan menjadi puncak kekeringan pada 2023. Kondisi ini disebabkan karena tiga fenomena yang terjadi secara bersamaan, yakni el-Nino, musim kemarau, dan ekuinoks.
Dalam menghadapi situasi tersebut, Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Staquf menyarankan kepada umat Islam agar melakukan salat istisqa atau salat meminta hujan. Ia menjelaskan bahwa tindakan ini adalah bentuk usaha spiritual dan pengabdian kepada Allah Swt.
Selain itu, disarankan juga untuk membaca doa meminta hujan setiap selesai melaksanakan salat wajib. Tradisi ini sering dilakukan saat musim kemarau berkepanjangan, salah satunya di Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, Jawa Barat.
Baca: Ini Keunggulan Belajar Membaca Al-Qur’an di Pesantren Kempek
Berikut adalah contoh teks doa meminta hujan yang biasanya dibacakan sebelum salat fardu:
اللهم اسقنا غيثا مغيثا
Allahumma isqina ghaitsan mughitsan
“Ya Allah, berilah kami hujan yang merata.”
ولا تجعلنا من القانطين
Wa laa taj’alna min al qanithina
“Dan janganlah Engkau membuat kami putus asa.”
الهي يا كريم
Ilahi ya karim
“Tuhanku yang Maha Pemurah.”
انزل علينا ماء من السماء
Anzil alaina ma’an min as sama’i
“Turunkanlah untuk kami air dari langit.”
مطرا مدرارا
Matharan midraran
“Hujan yang sangat deras.”
اللهم اجعلها سقيا رحمة
Allahumma ij’alha suqiyan rahmatin
“Ya Allah, jadikanlah itu sebagai curahan rahmat.”
ولا تجعلها سقيا عذاب ولا…
Wa la taj’alha suqoyan ‘adzabin wa la…
“Dan janganlah Engkau menjadikan hal itu sebagai curahan siksaan.”
ولا محق ولا بلاء
Wa la mahqi wa la bala’in
“Bukan yang memusnahkan, bukan pula penderitaan.”
ولا هدم ولا غرق
Wa la hadmin wa la gharaqin
“Bukan yang meruntuhkan, dan bukan pula yang menenggelamkan.”
Baca: Beragam Redaksi Doa Minta Hujan untuk Jernihkan Kualitas Udara
Cara pembacaan doa tersebut dapat disimak pada video berikut ini: