Ikhbar.com: Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut hujan sebagai solusi paling berpengaruh dalam menurunkan polusi di DKI Jakarta. Hujan disebut mampu membilas kualitas udara.
Sebelumnya, Lembaga pemantau kualitas udara dunia, IQAir melaporkan buruknya polusi yang terjadi di Jakarta. Dalam sepekan terakhir, bahkan pernah menduduki posisi puncak sebagai wilayah dengan kualitas udara paling buruk nomor satu sedunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta sempat menunjukkan angka 170. Padahal, berdasarkan panduan Badan Kesehatan Dunia (WHO), kualitas udara yang baik berkisar 0 sampai 50 saja.
Anggapan hujan sebagai penjernih udara memang tidak muncul sembarangan. Bahkan, jika mengutip pendapat Hisham Thalbah dalam Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur’an dan Hadis (2008), hujan disebutkan kitab suci sebagai al-ma’ ath-thahur (air yang suci dan bersih). Hal itu merujuk QS. Al-Furqan: 48, Allah Swt berfirman:
وَهُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۚ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً طَهُوْرًا
“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan). Kami turunkan dari langit air yang sangat suci.”
Para ilmuwan menyebut hujan merupakan tetesan air hasil penyulingan paling alami. “Air hujan menjadi pembersih dan pembasmi kotoran terbaik yang mampu mensterilkan bumi yang tercemar,” tulis keterangan buku itu.
Baca: Udara Buruk Jakarta, Begini Penjelasan Gerak Angin dan Anjuran Pelestarian Alam dalam Al-Qur’an
Selain melakukan ikhtiar untuk mengurangi faktor penyebab polusi lain, seperti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, mendoakan agar segera turunnya hujan menjadi salah satu langkah bijak untuk mengurangi dampak buruknya kualitas udara tersebut. Berikut adalah macam-macam lafal doa meminta hujan:
Sebagai pertolongan
Dikutip dari Busyral Karim, Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin merekomendasikan doa minta hujan sebagai sebuah pertolongan.
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
Yā hayyu, ya qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu.
“Wahai Zat yang maha hidup dan maha tegak, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan.”
Kebaikan
Syekh Sa‘id juga menganjurkan umat Muslim untuk memperbanyak doa sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Baqarah: 201.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allāhumma, rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nāri.
“Ya Allah, Tuhan kami. Berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Selamatkanlah kami dari siksa neraka.”
Bermanfaat dan menyeluruh
Selain itu, Syekh Sa’id juga menyarankan umat Muslim untuk melaksanakan salat istisqa agar segera dikaruniai berkah berupa turunnya hujan. Berikut adalah doa salat istisqa yang diriwayatkan sejumlah perawi seperti Imam As-Syafi’i, Abu Dawud, dan perawi lainnya.
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا
Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman.
“Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.”
Baca: Mantra-mantra Mitigasi Bencana
Penghapus rasa putus asa
Masih dari sumber yang sama, ada pula redaksi doa minta hujan yang memiliki makna agar manusia tidak sampai berada pada titik keputusasaan.
اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ
Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj‘alnā minal qānithīn.
“Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan. Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan .”
Menyudahi bencana
Jika menganggap bahwa polusi dan buruknya kualitas udara sebagai sebuah bencana, maka redaksi doa yang disarankan adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ
Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.
“Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu .”
Menumbuhkan keberkahan
Selain berharap segera membaiknya kualitas udara, doa minta hujan juga bisa dipanjatkan sebagai permohonan agar Allah Swt menurunkan dan menumbuhkan berbagai keberkahan.
اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ
Allāhumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi.
“Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.”
Mengimani kekuatan Allah Swt
Umat Islam wajib meyakini bahwa segala cobaan yang hadir di dunia hanya bisa diselesaikan oleh Allah Swt. Maka, berdoa agar Allah Swt memberikan jalan keluar yang baik merupakan satu hal yang perlu dilakukan demi memperbaiki kualitas udara yang terus memburuk.
اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ
Allāhummarfa‘ ‘annal jahda wal jū‘a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka.
“Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu.”
Hujan ampunan
Hujan tidak senantiasa turun sebagai rahmat, akan tetapi juga merupakan azab atau peringatan dari Allah Swt. Oleh karena itu, meminta agar Allah Swt menurunkan hujan yang disertai ampunan merupakan hal yang patut dilaksanakan setiap Muslim.
اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا
Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.
“Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.”