Rabu, 27 September 2023
Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Mengabarkan Kebaikan
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa
No Result
View All Result
Mengabarkan Kebaikan
No Result
View All Result
Home Tsaqafah

Mantra-mantra Mitigasi Bencana

by Alif Ila Ya
24 Juli 2023
in Tsaqafah
A A
Mantra-mantra Mitigasi Bencana

Kondisi Masjid Baiturrahim, Banda Aceh setelah diterjang Tsunami 26 Desember 2004. SHUTTERSTOCK/Frans Delian

Share on FacebookShare on Twitter

Ikhbar.com: Bumi Serambi Makkah, Aceh, porak-poranda. Lebih dari 230.000 jiwa dilaporkan tewas. Mereka adalah korban gempa berkekuatan 9.1–9.3 skala richter yang disambung dengan kemunculan gelombang tsunami setinggi 30 meter, pada 26 Desember 2004 silam.

Namun, siapa sangka. Di balik bencana tsunami terdahsyat di Indonesia itu, ada puluhan ribu nyawa yang selamat hanya karena sebait-dua tembang lawas. Mereka yang tinggal di Pulau Simeulue, Aceh, itu tergerak menaiki bukit lantaran sudah diperingatkan sebuah lagu yang telah diwaris-hafalkan dari generasi ke generasi.

“Nyanyian itu bernama Smong. Liriknya berisi tentang peringatan terkait kondisi perairan atau lautan. Bait per baitnya secara eksplisit menyebut, ‘ketika kondisi air laut menyusut, hendaknya pergi ke atas bukit,” ungkap Penulis Mantra Penolak Bencana (2023), Agung Firmansyah, dalam program Hiwar Ikhbar #10 bertema “Mitos-mitos Kebencanaan” bersama Ikhbar.com, Sabtu, 15 Juli 2023, kemarin.

Melestarikan pesan

ArtikelTerkait

Masjid Hangzhou, Madrasah Penyebaran Islam di Cina

Metode Lauh, Cara Muslim Maroko Menghafal Al-Qur’an

Soft Drink Pertama di Dunia Lahir dari Dapur Muslim, Cikal-bakal Coca Cola

Seni Arsitektur Islam di Tembok Eropa

Kemunculan Smong berawal dari pengalaman pahit pada 1907 lampau. Kala itu, ombak besar juga menghantam pesisir Pulau Simeulue, terutama di Kecamatan Teupah Barat.

Mengutip laman acehprov.go.id, tsunami dengan magnitude 7,6 tersebut menjadi mimpi buruk sekaligus pelajaran berharga bagi masyarakat setempat. Ribuan nyawa melayang, rumah dan surau hancur, serta harta benda pun lenyap. Jejak bencana hebat itu masih terlihat pada sebuah kuburan yang terletak di pelataran masjid Desa Salur, Kecamatan Teupah Barat.

Sejak itu, kata Smong begitu akrab di kalangan masyarakat Simeulue. Smong diartikan sebagai hempasan gelombang air laut yang berasal dari Bahasa Devayan, bahasa asli Simeulue. Berikut adalah bait lengkap tembang tersebut:

Enggel mon sao surito…
Inang maso semonan…
Manoknop sao fano…
Uwi lah da sesewan…

Dengarlah sebuah cerita
Pada zaman dahulu
Tenggelam satu desa
Begitulah mereka ceritakan

Unen ne alek linon…
Fesang bakat ne mali…
Manoknop sao hampong…
Tibo-tibo mawi…

Diawali oleh gempa
Disusul ombak yang besar sekali
Tenggelam seluruh negeri
Tiba-tiba saja

Menurut Agung, Smong merupakan salah satu bentuk kearifan lokal dari rangkaian pengalaman bencana pada masa lalu. “Ketika pesan itu lestari, maka hasilnya akan sangat baik sebagai sebuah sistem penanggulangan bencana,” katanya.

Baca: Teladan Kaum Adat Lestarikan Lingkungan

Internalisasi masyarakat modern

Direktur Utama (Dirut) Ikhbar.com itu juga menjelaskan, salah satu bentuk kearifan lokal lainnya yang membawa manfaat bagi kelestarian lingkungan dan mitigasi bencana adalah hukum adat. Menurutnya, hukum adat berperan besar dalam konservasi alam.

“Tidak hanya di Indonesia, bahkan di Brasil. Deforestasi atau penggundulan hutan di kawasan Amazon pada 2020 turun sebesar 66% dari tahun sebelumnya. Angka itu muncul setelah pemerintah memberikan pengakuan kepemilikan wilayah hutan adat secara penuh kepada masyarakat,” jelas dia.

Menurut dia, hukum yang diberlakukan oleh warga adat itu perlu diinternalisasi oleh masyarakat modern. “Tidak hanya secara tekstual, tapi memahami betul akan kearifan lokal itu. Jika sudah seperti itu, maka kearifan lokal bisa menjadi modal penting agar masyarakat bisa melakukan konservasi alam dan mitigasi bencana,” katanya.

Jilid muka buku Mantra Penolak Bencana (2023).

Atas dasar itulah, lanjut Agung, dia bersama kawannya, Doamad Tastier menuliskan buku berisi belasan cerita dan mitos masyarakat masa lampau tersebut.

“Kami sengaja menulis buku tersebut dalam format cerita agar lebih mudah dipahami oleh generasi z,” katanya.

Buku Mantra Penolak Bencana (2023) ini bisa dibeli lewat direct message (pesan langsung) akun Instagram @Ikhbarcom, atau melalui pesan WhatsApp di +62 822-1037-2148.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.

Tags: bencanabencana alambudayaBukuBuku Mantra Penolak BencanaheadlineHiwar IkhbarLingkungansajiankhusus
ShareTweetSendShare
Previous Post

Bencana Lahir Hasil Perceraian Manusia dengan Alam

Next Post

Siluman Bukan Produk Takhayul

Next Post
Siluman Bukan Produk Takhayul

Siluman Bukan Produk Takhayul

Buku Penting sebelum Masa Genting

Buku Penting sebelum Masa Genting

Doa Berangkat ke Sekolah

Doa Berangkat ke Sekolah

3 Nasihat Al-Qur’an untuk Pengantin Baru

3 Nasihat Al-Qur'an untuk Pengantin Baru

Jika Calon Pengantin Meragukan Pasangannya

Jika Calon Pengantin Meragukan Pasangannya

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Geger Terra Infinita Map dan Jabal Qaf ala Penganut Bumi Datar, Begini Penjelasan Ulama Tafsir Al-Qur’an

Geger Terra Infinita Map dan Jabal Qaf ala Penganut Bumi Datar, Begini Penjelasan Ulama Tafsir Al-Qur’an

12 Agustus 2023
Jumlah Seserahan, Uang Dapur, hingga Biaya Resepsi Pernikahan Menurut Fikih

Jumlah Seserahan, Uang Dapur, hingga Biaya Resepsi Pernikahan Menurut Fikih

2 Mei 2023
Download Kitab Tafsir As-Sya’rawi PDF Gratis

Download Kitab Tafsir As-Sya’rawi PDF Gratis

13 November 2022
Pemerintah Sepakat 1 Ramadan 1444 H Kamis Besok

Jika Pemerintah Tetapkan Lebaran Sabtu, Apakah Jumat Tetap Wajib Berpuasa?

20 April 2023
Nenek di India Berusia Hampir Seabad Daftar SD

Nenek di India Berusia Hampir Seabad Daftar SD

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

Doa-doa Nabi untuk Orang Sakit

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

PBNU: Pesantren Jangan Distigma Penuh Kekerasan

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Rekrutmen ASN 2022 Segera Dibuka: Guru dan Tenaga Kesehatan Jadi Prioritas

Nenek di India Berusia Hampir Seabad Daftar SD

Nenek di India Berusia Hampir Seabad Daftar SD

27 September 2023
Doa saat Mencari Barang Hilang

Doa saat Mencari Barang Hilang

26 September 2023
Ada Ka’bah Metaverse di Festival Maulid Tangerang

Ada Ka’bah Metaverse di Festival Maulid Tangerang

26 September 2023
Media Arab Saudi Soroti Rencana Indonesia Atur TikTok Shop

Media Arab Saudi Soroti Rencana Indonesia Atur TikTok Shop

25 September 2023
Mengabarkan Kebaikan

Segenap kabar kami sajikan melalui prinsip kemanfaatan jurnalisme, lebih tepatnya jurnalisme keislaman yang berkeadaban.

Ikuti Kami

Kanal

  • Berita
  • Doa
  • Headline
  • Indana
  • Konsultasi
  • Nisa
  • Risalah
  • Sirah
  • Syariah
  • Tadris
  • Tasawuf
  • Tekno
  • Tips
  • Tsaqafah
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Iklan & Kerja Sama

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Tekno
    • Tips
  • Tadris
  • Sirah
  • Syariah
  • Nisa
  • Risalah
    • Indana
    • Konsultasi
  • Tasawuf
  • Tsaqafah
  • Doa

Copyright © 2023 Ikhbar.com, All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In