Pentagon Klaim Tangkap Penampakan Ratusan UFO di Langit Amerika

Ilustrasi UFO. Dok GETTY IMAGES

Ikhbar.com: Markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon melaporkan adanya ratusan penampakan baru terkait fenomena udara tak dikenal (UFO). Meskipun mereka menyatakan belum ada indikasi yang menunjukkan bahwa asal-usul penampakan itu berasal dari makhluk luar angkasa.

Kajian tersebut mencakup ratusan kasus yang diidentifikasi sebagai balon, burung, dan satelit yang salah dikenali, serta beberapa insiden yang sulit dijelaskan, seperti nyaris terjadinya tabrakan antara pesawat komersial dengan objek misterius di lepas pantai New York, AS.

Baca: DPR Amerika bakal Gelar Rapat tentang UFO, Disiarkan Live

Meskipun laporan tersebut tidak akan menyelesaikan perdebatan terkait keberadaan kehidupan alien, akan tetapi publikasinya mencerminkan minat masyarakat yang semakin tinggi terhadap topik tersebut serta upaya pemerintah untuk memberikan penjelasan. Laporan itu dirilis sehari setelah anggota parlemen AS menyerukan transparansi yang lebih besar dalam sidang terkait fenomena anomal udara tak dikenal (UAP), istilah yang kini digunakan pemerintah untuk menyebut UFO.

Upaya federal untuk mempelajari dan mengidentifikasi UAP lebih banyak difokuskan pada potensi ancaman terhadap keamanan nasional atau keselamatan penerbangan, bukan aspek fiksi ilmiah. Kantor Pentagon yang didirikan pada 2022 untuk melacak UAP, bernama All-Domain Anomaly Resolution Office (AARO) menyatakan bahwa tidak ada indikasi kasus-kasus yang diteliti memiliki asal-usul dari luar bumi.

“Penting untuk ditekankan bahwa, hingga saat ini, AARO belum menemukan bukti keberadaan makhluk, aktivitas, atau teknologi luar angkasa,” tulis laporan tersebut, sebagaimana dikutip dari The Associated Press (AP), Sabtu, 16 November 2024.

Tangkapan layar video dari Pentagon menunjukkan sebuah objek yang dicurigai sebagai UFO pada Juni 2021. Dok AP

Baca: Sinyal Keberadaan UFO dan Makhluk Asing dalam Al-Qur’an

Kajian Pentagon mencakup 757 kasus dari seluruh dunia yang dilaporkan ke otoritas AS antara 1 Mei 2023 hingga 1 Juni 2024. Angka ini termasuk 272 insiden yang terjadi sebelum periode tersebut tetapi sebelumnya tidak dilaporkan.

Sebagian besar insiden yang dilaporkan terjadi di ruang udara, tapi 49 insiden ditemukan di ketinggian yang diperkirakan mencapai setidaknya 62 mil (batas yang dianggap sebagai ruang angkasa). Tidak ada insiden yang terjadi di bawah permukaan air. Saksi yang melaporkan insiden ini mencakup pilot komersial, pilot militer, serta pengamat berbasis darat.

Peneliti berhasil menemukan penjelasan untuk hampir 300 insiden. Dalam banyak kasus, objek tak dikenal ternyata adalah balon, burung, pesawat, drone, atau satelit. Sistem satelit Starlink milik Elon Musk disebut sebagai salah satu sumber yang semakin sering memicu laporan salah kaprah, karena rantai satelitnya sering dikira sebagai UFO.

Ratusan kasus lainnya masih belum bisa dijelaskan, meskipun penulis laporan menekankan bahwa hal ini sering kali disebabkan kurangnya informasi yang cukup untuk menarik kesimpulan yang pasti.

Tidak ada laporan terkait cedera atau kecelakaan dalam insiden-insiden tersebut. Namun, kru penerbangan komersial melaporkan nyaris bertabrakan dengan “objek berbentuk silinder” saat terbang di atas Samudra Atlantik, di lepas pantai New York. Insiden ini masih dalam penyelidikan.

Baca: Geger Terra Infinita Map dan Jabal Qaf ala Penganut Bumi Datar, Begini Penjelasan Ulama Tafsir Al-Qur’an

Dalam tiga kasus lainnya, kru udara militer melaporkan diikuti atau dibayangi oleh pesawat tak dikenal. Namun, penyelidik tidak menemukan bukti yang mengaitkan aktivitas tersebut dengan kekuatan asing.

Dalam sidang terkait UAP yang digelar pada Rabu, 13 November 2024 lalu, anggota parlemen mendengarkan kesaksian dari sejumlah pakar yang telah mempelajari fenomena ini, termasuk dua mantan perwira militer.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.