Pengajian Hikam Tematik Gelar Maulid Nabi, Pengasuh Ungkap Keistimewaan Selawat

Pengasuh Pengajian Hikam Tematik, KH Lukman Hakim. Foto: Istimewa

Ikhbar.com: Jam’iyah Pengajian Hikam Tematik yang berbasis di Babakan Ciwaringin, Cirebon menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Acara yang berlangsung di halaman Studio Hikam TV Komplek Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Al-Biruni itu dihadiri Qari Internasional, H Mohammad Rif’at Albanna dan Pengasuh Pengajian Hikam Tematik, KH Lukman Hakim.

Sebelum acara puncak yang digelar pada malam hari, pihak penyelenggara juga menggelar sejumlah kegiatan sosial, yakni sunat masal, santunan anak yatim, cukur rambut gratis, terapi syaraf kejepit gratis, asah golok gratis, dan pembagian 200 bibit pohon gratis kepada masyarakat.

Ketua pelaksana, H Faroid menjelaskan, beberapa kegiatan sosial tersebut dilakukan sebagai wujud meneladani Rasulullah Saw. Pasalnya, Nabi Muhammad dikenal sebagai sosok yang gemar membantu antar sesama.

“Rasulullah Saw menurut kami merupakan sosok yang inspiratif dalam hal kesalahan sosial. Karenanya, dengan sejumlah layanan gratis untuk masyarakat ini, kami berharap diakui sebagai umatnya,” ujarnya.

Ia bersyukur acara puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw Hikam TV mendapat antusiasme dari masyarakat. 

Baca: Refleksi Maulid Nabi untuk Kesehatan Jiwa Kawula Muda

“Kami berharap acara ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk terus meningkatkan kecintaan dan keteladanan kepada Rasulullah Saw,” tandasnya.

Keistimewaan selawat

Dalam kesempatan acara puncak Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw tersebut, Pengasuh Pengajian Hikam Tematik, KH Lukman Hakim mengungkapkan sejumlah keistimewaan umat Muslim yang gemar berselawat.

“Ada kutipan menarik dari salah satu hadis yang diriwayatkan Imam At-Turmidzi, yakni orang yang paling dekat atau kelak bersanding dengan Rasulullah Saw adalah ia yang sering membaca selawat. Kita yang malam ini berselawat kepada Nabi, Insya Allah semuanya akan bersanding dengan Rasulullah Saw,” kata Kiai Lukman.

Dalam riwayat lain, kata Kiai Lukman, Nabi Muhammad Saw selalu hadir di setiap majelis selawat. Dalil inilah yang menjadi umat Muslim untuk cinta kepada Rasulullah melalui acara maulid.

“Jika wujud Nabi itu bisa dilihat dengan kasat mata dalam setiap kegiatan maulid, saya yakin para jemaah tidak ada yang tidak meneteskan air mata,” tegasnya.

Baca: Keutamaan Membaca Selawat di Hari Jumat

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa jika setiap Muslim melantunkan selawat, maka Rasulullah Saw akan tersenyum melihatnya.

Dalam kesempatan itu, Kiai Lukman mengajak jemaah untuk bersyukur dilahirkan sebagai umat Nabi Muhammad Saw.

“Jika Rasulullah Saw tidak dihadirkan di dunia, maka kita semua dalam keadaan tersesat dan merugi. Rasulullah hadir semata-mata menawarkan lentera dan syafaat untuk kita semua,” ujar sosok yang juga Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin itu.

Menurutnya, perhatian Nabi Muhammad Saw kepada umatnya terus digaungkan hingga akhir hayat. Hal itu dicerminkan Rasulullah yang terus memikirkan nasib umatnya ketika tengah menghadapi sakaratul maut.

“Saat sakaratul maut, Nabi tidak hanya memikirkan para sahabat, tetapi bagaimana nasib umatnya setelah sepeninggal beliau,” katanya.

Dengan fakta sejarah tersebut, Kiai Lukman mengajak para jemaah untuk memperbanyak baca selawat sebagai bentuk cinta dan komitmen kepada Nabi Muhammad Saw.

“Tidak ada keistimewaan yang mampu menandingi ketika kelak kita dipilih Allah sebagai orang yang paling dekat dengan Rasulullah Saw,” tandasnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.