Ikhbar.com: Membaca selawat kepada Nabi Muhammad SAW menjadi amalan utama yang bisa dilakukan pada hari Jumat. Banyak hadis dan keterangan yang menunjukkan bahwa berselawat pada malam Jumat dan siang harinya mendapatkan kedudukan lebih ketimbang membacanya di waktu-waktu yang lain.
Al-Hafiz As-Suyuthi dalam Al-Lum’ah fi Khasha’ishil Jumuah menyebutkan banyak hadis tentang keutamaan berselawat di hari Jumat. Di antaranya;
Diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda;
اكثروا من الصلاة علي فى اليلة الزهراء واليوم الازهر فان صلاتكم تعرض علي
“Perbanyaklah kalian membaca selawat atasku pada malam bercahaya dan hari berkilauan karena sesungguhnya selawat kalian akan disampaikan padaku.” (HR. Baihaqi)
Begitu pula dari Umamah Ra, dia menceritakan bahwa Nabi pernah berkata;
اكثروا من االصلاة علي فى كل يوم جمعة فمن كان اكثرهم علي صلاة كان اقربهم منزلة
“
“Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku setiap hari Jumat. Barang siapa yang paling banyak membaca shalawat atasku, maka dia paling dekat kepadaku kedudukannya.” (HR. Baihaqi)
Ibnu Hajar Al-Haytami dalam Ad-Durrul Mandhud fi As-Shalatu wa As-Salam ala Shahibil Maqamil Mahmud menukilkan dari sebagian ulama;
“Menyibukkan diri dengan membaca selawat pada malam Jumat dan harinya itu lebih besar pahalanya dari pada menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an selain surat Al-Kahfi karena terdapatnya nas (keterangan) hadis tentang membacanya pada malam Jumat dan harinya.”
Sementara Al-Qastalani, dengan mengutip Imam Ibnu Qayyim dalam Mawahibul Laduniyah menjelaskan, “Sesungguhnya Rasulullah Saw adalah penghulu manusia, sedangkan hari Jumat adalah penghulu hari-hari. Maka, membaca selawat pada hari itu memiliki keistimewaan yang tiada terdapatkan pada hari lainnya, disertai dengan hikmah bahwa setiap kebaikan yang diperoleh umat Nabi Saw baik di dunia dan di akhirat itu didapatkan langsung dari tangan Rasulullah. Maka dengannya, Allah mengumpulkan dua kebaikan; dunia dan akhirat.”
Syekh Al-Arif Tajuddin bin Athaillah As-Sakandari dalam Tajul Aruus menerangkan, membaca selawat di hari Jumat bisa dilakukan untuk menambal amalan puasa dan salat sunah yang sudah terlewatkan.
“Siapa yang banyak terlewatkan darinya amal puasa dan salat, hendaklah ia menyibukkan diri dengan membaca selawat Nabi. Apabila kamu mengerjakan setiap ketaatan di keseluruhan umurmu, kemudian Allah memberikan selawat (rahmat) satu kali kepadamu, maka selawat yang satu kali itu akan mengungguli atas setiap ketaatan yang pernah kamu amalkan dalam keseluruhan umurmu. Demikian itu karena kamu membaca selawat menurut kemampuanmu, sedangkan Allah memberikan rahmat sesuai dengan sifat Rububiyah-Nya. Ini jika selawatnya satu kali, maka bagaimana jika Dia memberikan selawat sepuluh kali dengan selawat yang satu kali, sebagaimana keterangan yang datang dari hadis sahih? Alangkah baiknya kehidupanmu jika kamu menjalankan ketaatan dengan mengingat Allah dan membaca selawat kepada Rasulullah.”
Banyak versi bacaan selawat yang bisa diungkapkan sebagai penanda kecintaan umatnya kepada Rasulullah Saw. Namun yang paling masyhur adalah;
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ
“Wahai Allah, sampaikanlah selawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan selawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ibnu Majah)
Sementara kalimat selawat terpendek yang cukup dikenal adalah;
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد
“Semoga Allah melimpahkan selawat kepada Muhammad.”