Pemerintah: Konsep Halal Milik Semua Agama

Ilustrasi label halal. Foto: Shutterstock

Ikhbar.com: Pemerintah Indonesia melalui Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan menegaskan bahwa konsep halal bukanlah eksklusif bagi umat Islam. Halal kini menjadi nilai universal yang menjangkau seluruh umat manusia.

Penegasan itu disampaikan sosok yang akrab disapa Babe Haikal itu dalam forum internasional bergengsi Russia “Islamic World: Kazan Forum 2025” yang berlangsung pada 13–18 Mei 2025 di Kazan, Republik Tatarstan, Rusia.

“Halal bukan hanya soal agama. Ini adalah simbol peradaban, kebersihan, kesehatan, kesejahteraan hewan, keterlacakan, hingga transparansi,” tegas Haikal Hasan saat membawakan materi bertajuk Global Halal Economic Potential.

Baca: Masa Berlaku Sertifikat Halal bakal Dibatasi

Babe Haikal dalam gelaran internasional Russia – Islamic World: Kazan Forum 2025. Foto: Dok Humas BPJPH.

Dalam paparannya, Babe Haikal menekankan bahwa halal kini menjadi kekuatan ekonomi global yang melampaui batas-batas keyakinan agama. Karena itu, ia mendorong adanya kesepahaman dan kolaborasi global untuk menyatukan standar halal internasional.

“Indonesia telah membangun ekosistem jaminan halal secara sistematis, dimulai dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Dari sanalah BPJPH berdiri dan mengembangkan sistem informasi halal (SIHALAL) yang dapat diakses baik di dalam negeri maupun internasional,” ungkapnya.

Menurutnya, salah satu tantangan industri halal dunia saat ini adalah perbedaan standar antarnegara. Oleh karena itu, ia menyerukan pentingnya sinergi di antara negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menyusun mindset standar halal global yang kredibel dan saling diakui.

“Kita harus punya pandangan yang sama jika ingin menjadi pemain utama dalam industri halal global. Tanpa kolaborasi, kita akan tertinggal,” ucapnya.

Kehadiran BPJPH dalam Kazan Forum 2025 juga dimanfaatkan untuk memperkuat kerja sama internasional. Salah satunya adalah mendorong pengakuan sertifikat halal lintas negara, baik dengan lembaga halal pemerintah maupun swasta. Forum ini menjadi ajang strategis untuk menjalin kesepahaman dan memperluas pengaruh Indonesia di ranah halal global.

Babe Haikal juga mengadakan pertemuan bilateral dengan lembaga halal dari Arab Saudi, Rusia, dan negara-negara OKI lainnya. Fokus pertemuan tersebut adalah memperkuat kerja sama saling pengakuan sertifikasi halal dan menindaklanjuti kerja sama antara BPJPH dan RussAccreditation yang ditandatangani dalam forum Indonesia–Russia Joint Commission on Trade, Economic & Technical Cooperation pada 15 April 2025.

Melalui forum ini, BPJPH juga menyampaikan mekanisme rekognisi Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) Rusia serta potensi kerja sama sertifikasi halal ke depan. Upaya tersebut merupakan bagian dari visi besar Indonesia untuk menjadi pusat produsen halal dunia.

“Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, Indonesia ingin menjadi pemain kunci dalam industri halal global. Untuk itu, kami terus mendorong penguatan dan harmonisasi sertifikasi halal agar produk kita kompetitif di pasar dunia,” kata Babe Haikal.

Kazan Forum 2025 sendiri diikuti ratusan peserta dari berbagai negara dan menghadirkan sekitar 120 sesi diskusi tematik. Topik yang dibahas meliputi industri halal, keuangan syariah, pariwisata halal, logistik, hingga kerja sama lintas budaya antara Rusia dan negara-negara OKI serta mitra non-OKI lainnya.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.