PPIH Atur Penggabungan Pasangan Jemaah Haji yang Terpisah di Makkah

PPIH Arab Saudi mengatur mekanisme pasangan jemaah haji yang terpisah. Foto: Kemenag

Ikhbar.com: Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menerbitkan edaran baru yang mengatur mekanisme penggabungan pasangan jemaah haji Indonesia, yang terpisah tempat tinggalnya di Makkah akibat kebijakan layanan berbasis syarikah.

“Edaran ini untuk memastikan kenyamanan dan kemaslahatan jemaah, khususnya pasangan suami-istri, anak dan orang tua, serta lansia atau penyandang disabilitas dan pendampingnya,” jelas Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, yang juga menjabat Direktur Layanan Haji Luar Negeri, dikutip pada Ahad, 18 Mei 2025.

Baca: Pemberangkatan Haji Gelombang II Dimulai, 14 Kloter Tiba di Jeddah

Pemisahan jemaah dalam satu kloter terjadi karena sistem penempatan di Makkah mengacu pada syarikah, berbeda dengan di Madinah yang berdasarkan kloter.

Namun, atas pertimbangan kemanusiaan, delapan syarikah penyedia layanan menyetujui penggabungan pasangan jemaah dalam satu hotel, meski berasal dari syarikah berbeda. Penyesuaian juga akan dilakukan pada kartu Nusuk masing-masing jemaah.

Ketua kloter diminta segera mendata jemaah yang masuk kategori pasangan terpisah, dan melaporkan ke sektor terkait untuk diproses oleh Daerah Kerja (Daker) Makkah.

Jemaah yang telah bergabung dengan pasangannya tapi belum melapor diminta segera menghubungi ketua kloter agar tercatat secara resmi.

Muchlis menegaskan, pencatatan ini penting untuk menghindari masalah saat pergerakan ke Arafah pada 8 Zulhijah 1446 H.

Baca: Kemenag Minta Jemaah Haji Jaga Pola Makan

Ia juga menginstruksikan Kepala Daker Makkah dan Kepala Sektor untuk segera menunjuk penanggung jawab khusus, agar proses penggabungan selesai maksimal dalam 1×24 jam setelah jemaah tiba di Makkah.

Sejak 10 Mei 2025, jemaah Indonesia dari gelombang I mulai tiba di Makkah setelah sembilan hari di Madinah. Hingga kini, lebih dari 120 kloter dengan total 47.014 jemaah telah tiba dari Madinah.

Sementara itu, gelombang II yang langsung terbang dari Tanah Air ke Jeddah juga mulai tiba, dengan 14 kloter berisi sekitar 5.300 jemaah dijadwalkan masuk Makkah pada 17–31 Mei 2025.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.