Ikhbar.com: Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter meninggal dunia pada usia 100 tahun. Carter memimpin AS dari 1977 hingga 1981.
Masa kepemimpinan Carter diwarnai dengan sejumlah tantangan, seperti inflasi tinggi dan pengangguran, meski ia juga berhasil mencetak sejarah dengan sejumlah pencapaian di bidang diplomasi.
Salah satu keberhasilan terbesar Carter adalah mendamaikan Mesir dan Israel melalui Perjanjian Camp David pada 1978. Ia juga berhasil mengembalikan kendali Terusan Panama kepada pemerintah Panama dan menormalisasi hubungan diplomatik AS dengan Republik Rakyat Tiongkok.
Baca: Kekalahan Kamala Harris Bukti Kesetaraan Gender di AS hanya ‘Omon-omon’?
Meski begitu, masa kepemimpinannya terguncang oleh krisis sandera Iran pada 1979, ketika 66 warga Amerika disandera di Kedutaan Besar AS di Teheran. Upaya militer untuk membebaskan para sandera gagal, menewaskan delapan personel militer AS dan seorang warga sipil Iran. Kegagalan tersebut melemahkan dukungan publik dan menjadi salah satu faktor kekalahannya dalam pemilu 1980 dari Ronald Reagan.
Setelah meninggalkan Gedung Putih, Carter aktif dalam kerja-kerja kemanusiaan. Bersama istrinya, Rosalynn, ia mendirikan Carter Center, yang fokus pada promosi perdamaian, penyelesaian konflik, dan pemberantasan penyakit. Organisasi ini memantau lebih dari 80 pemilu di berbagai negara dan berhasil mengurangi kasus penyakit cacing guinea hingga hanya tersisa 13 kasus pada 2022.
Atas kontribusinya, Carter menerima Penghargaan Nobel Perdamaian pada 2002. Dalam sebuah wawancara, Carter menyebut penghargaan tersebut sebagai pengakuan atas kerja keras Carter Center.
“Kami ingin Amerika menjadi negara yang memimpin dalam perdamaian, hak asasi manusia, dan perlakuan yang setara terhadap semua orang,” ungkapnya dalam salah satu wawancara terakhirnya, sebagaimana dikutip dari Voice of America (VoA), pada Senin, 30 Desember 2024.
Baca: Siapa Capres Pilihan Muslim AS pada Pemilu Amerika 2024? Ini Datanya
Jimmy Carter lahir pada 1 Oktober 1924 di Plains, Georgia. Sebelum masuk dunia politik, ia bertugas di Angkatan Laut AS dan kembali ke kampung halaman untuk mengelola bisnis keluarga di bidang pertanian. Karier politiknya dimulai pada 1960-an, hingga ia menjadi Gubernur Georgia dari 1971 hingga 1975.
Carter terakhir kali muncul di depan publik pada November 2023 saat pemakaman istrinya, Rosalynn. Pasangan ini mencatat sejarah sebagai presiden dan ibu negara dengan pernikahan terlama, yakni 76 tahun.
Carter akan dimakamkan di kediamannya di Plains, Georgia. Warisan hidupnya dikenang melalui karya-karya yang mencakup buku memoar, novel, dan pandangannya tentang perdamaian dunia.