Ikhbar.com: Bumi dikenal sebagai “planet biru” karena lautan luas, yang menutupi sekitar 70 persen permukaannya.
Namun, riset terbaru dari Universitas Nagoya, Jepang, yang dimuat dalam Nature Ecology & Evolution mengungkapkan bahwa miliaran tahun lalu, lautan Bumi justru berwarna hijau, dan di masa depan, bisa berubah menjadi ungu.
Dalam riset berjudul “Archaean green-light environments drove the evolution of cyanobacteria’s light-harvesting system” itu, peneliti menduga warna hijau pada lautan purba berasal dari tingginya kandungan besi terlarut, yang berasal dari batuan benua dan aktivitas vulkanik dasar laut.
Baca: Ilmuwan Ungkap 3 Cara Turunkan Suhu Bumi
Sekitar 3,8 hingga 1,8 miliar tahun lalu, zat besi tersebut bereaksi dengan oksigen yang dihasilkan oleh sianobakteri melalui fotosintesis. Proses ini memicu Great Oxidation Event (Peristiwa Oksidasi Besar) sekitar 2,4 miliar tahun lalu.
Sianobakteri saat itu memiliki pigmen tambahan bernama phycoerythrobilin yang efektif menyerap cahaya hijau. Hal ini menunjukkan bahwa warna dominan lautan saat itu memang hijau, didukung hasil simulasi spektrum cahaya oleh tim riset yang dipimpin Taro Matsuo.
“Kami yakin bahwa adaptasi ini memungkinkan mereka tumbuh subur di lautan hijau yang kaya zat besi,” ungkap Matsuo, dikutip dari laman resmi Universitas Nagoya, pada Kamis, 1 Mei 2025.
Baca: Ahli Ini Beri Tips Berdebat dengan Penganut Bumi Datar
Contoh fenomena serupa masih bisa diamati di sekitar Pulau Iwo Jima, Jepang, yang memiliki air laut kehijauan akibat kandungan besi oksidasi tinggi.
Model teori juga menyebutkan bahwa perubahan warna lautan di masa depan sangat mungkin terjadi. Jika kadar sulfur meningkat akibat aktivitas vulkanik ekstrem dan atmosfer miskin oksigen, laut bisa berubah menjadi ungu.
Dalam skenario iklim tropis ekstrem, lautan bisa tampak kemerahan karena oksida besi merah yang terbawa sungai dari batuan yang meluruh.