Konflik dengan Iran Mereda, Israel Lanjutkan Serangan ke Gaza

Israel kembali membunuh warga Gaza di tengah gencatan senjata dengan Iran. Foto: AP

Ikhbar.com: Sedikitnya 20 warga Gaza tewas akibat serangan Israel pada Rabu, 25 Juni 2025, termasuk enam orang yang sedang mengantre bantuan makanan di wilayah tengah Gaza.

“Enam orang tewas dan 30 lainnya terluka akibat tembakan dan peluru tank Israel yang mengarah ke ribuan warga sipil yang menunggu bantuan,” kata juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, dikutip dari Arab News, pada Rabu, 25 Juni 2025.

Insiden berdarah ini terjadi di tengah kritik internasional terhadap distribusi bantuan di Gaza.

Baca: Bahan Bakar Diblokade, Warga Gaza Ubah Sampah Plastik Jadi Sumber Energi

PBB menyesalkan adanya weaponization of food (bantuan makanan sebagai senjata) di wilayah tersebut, terutama sejak kelompok swasta Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel, menggantikan peran lembaga-lembaga kemanusiaan mapan seperti UNRWA pada akhir Mei lalu.

UNRWA menyebut sistem bantuan baru ini sebagai “kehinaan” yang membahayakan nyawa warga Palestina.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB juga mengecam praktik menjadikan makanan sebagai senjata dalam konflik.

Meski Israel sempat melonggarkan blokade bantuan pada Mei, pembatasan tetap diberlakukan. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 500 orang tewas sejak akhir Mei di sekitar titik distribusi bantuan.

Pasukan Israel disebut menewaskan 46 warga yang tengah menunggu bantuan pada Selasa, 24 Juni 2025.

GHF membantah bertanggung jawab atas korban jiwa di dekat lokasi pembagian bantuan.

Baca: Kekeringan Buatan Ancam Gaza, UNICEF: Anak-anak akan Mati Kehausan

Pada Rabu dini hari, serangan udara Israel juga menghantam beberapa permukiman, menewaskan sedikitnya 14 orang.

Serangan di kamp pengungsi Nuseirat menewaskan enam orang, termasuk seorang anak. Delapan lainnya tewas di Deir el-Balah dan wilayah timur Kota Gaza.

Pembatasan media dan akses yang terbatas membuat media tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban maupun rincian serangan tersebut.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.