Jemaah Haji Diminta Hindari Kontak dengan Unta, Ini Alasannya

Ilustrasi unta. Foto: Pixabay

Ikhbar.com: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta jemaah haji Indonesia untuk menghindari kontak dengan unta. Hal itu dilakukan guna mencegah penyebaran virus MERS-CoV yang belakangan kembali muncul.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, selain menghindari kontak dengan unta, jemaah juga diminta untuk menggunakan masker dan selalu mencuci tangan.

Baca: Sebab Akrab Unta dan Arab

“Para Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) juga sudah dibekali informasi terkait pencegahan dan penanganan MERS-CoV. Tentunya jamaah haji disosialisasikan tentang potensi risiko MERS-CoV,” ujar dr. Nadia dikutip dari laman rri.co.id pada Jumat, 17 Mei 2024.

Ia mendorong jemaah haji untuk segera melapor kepada TKHI apabila mengalami demam tinggi. Imbauan tersebut dikeluarkan seiring dengan kasus MERS-CoV kembali muncul di Riyadh, Arab Saudi pada 10-17 April 2024 lalu.

“Badan karantina kesehatan juga melakukan pengawasan di pintu masuk negara. Thermal scanner akan diaktifkan terutama saat kepulangan umroh dan ibadah haji nanti,” katanya.

Baca: Ini Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jemaah Haji

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi melaporkan tiga kasus virus corona sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV). Laporan itu diketahui terjadi antara periode 10-17 April 2024, termasuk satu kasus kematian akibat virus tersebut.

“Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diberitahu mengenai tiga kasus pada manusia, termasuk satu kematian, akibat virus corona sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV). Ketiga kasus tersebut adalah laki-laki dari Riyadh berusia antara 56 dan 60 tahun dengan kondisi kesehatan penyerta dan bukan petugas kesehatan,” kata keterangan WHO.

WHO dalam rilisnya menyebutkan, ketiga kasus itu secara epidemiologis terkait dengan paparan di fasilitas layanan kesehatan di Riyadh. Meskipun penyelidikan masih terus dilakukan untuk memverifikasi hal ini dan memahami jalur penularan.

Baca: Ternyata Unta Bisa Bedakan Suara sang Majikan

“Sejak awal tahun, total empat kasus dan dua kematian telah dilaporkan di Kerajaan Arab Saudi. Pemberitahuan mengenai kasus-kasus ini tidak mengubah penilaian risiko WHO secara keseluruhan yang masih bersifat moderat,” kata WHO dalam keterangan tertulis.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.