Madu Suwuk, Lindungi Jiwa dan Raga dari Pengaruh Buruk

Ilustrasi madu murni. Dok PEXELS

Ikhbar.com: Madu telah lama dipercaya sebagai salah satu produk alami yang mampu mengoptimalkan kesehatan manusia. Cairan manis yang dihasilkan kawanan lebah ini banyak dimanfaatkan manusia sejak zaman kuno. Salah satu buktinya adalah lewat penemuan gambar seorang pencari madu di gua di Cuevas de la Araña, Spanyol, yang dilukis 8.000 tahun lalu.

Ada banyak jenis madu yang bisa ditemukan di dunia. Khusus di Indonesia, sejumlah jenis madu yang populer antara lain madu hutan sumbawa, madu kelulut, madu sumatra, madu timor, kaliandra, klanceng, dan madu pahit bangka.

Melansir penjelasan dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, hampir setiap daerah di Indonesia mampu menghasilkan ragam madu yang berbeda-beda. Perbedaan itu juga dipengaruhi oleh warna yang dihasilkan tergantung dari jenis bunga, pepohonan, maupun buah-buahan yang menjadi sumber makanan utama kawanan lebah penghasil madu.

Baca: Kuliner Islam Pelopor Makanan Sehat Dunia

Madu suwuk

Anggota Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Ketitang Cirebon, Kiai Yoyon S. Adnan Amin menjelaskan, manfaat dan khasiat madu bagi kesehatan juga dijamin dalam sebuah hadis Rasulullah Muhammad Saw. Nabi Saw bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالشِّفَاءَيْنِ الْعَسَلِ وَالْقُرْآنِ ‏

“Hendakalah kalian menggunakan dua obat penyembuh, yakni madu dan Al-Qur’an (HR. Al-Hakim).

“Jadi, madu itu bisa dimaknai sebagai obat bagi fisik, dan Al-Qur’an untuk kesehatan jiwa,” katanya, kepada Ikhbar.com, Jumat, 17 Mei 2024.

Kiai Yoyon Syukron Adnan Amin. Dok KETITANG.ID

Penjelasan Al-Qur’an sebagai obat penyembuh itu, lanjut Kiai Yoyon, terkandung dalam QS. Al-Isra: 82. Allah Swt berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا

“Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin, sedangkan bagi orang-orang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.”

“Oleh karena itu, kami mencoba untuk menggabungkan dua jalan ikhtiar penyembuhan itu. Madu dengan kekayaan nutrisinya yang baik dengan untuk kesehatan fisik, dan kandungan Al-Qur’an yang merupakan suplemen utama untuk ketenangan jiwa. Maka, terciptalah apa yang kemudian disebut madu suwuk,” katanya.

Madu suwuk adalah madu murni yang telah dibacakan kandungan Al-Qur’an sebagai ikhtiar dalam meningkatkan khasiat dan manfaat produk tersebut. Produk madu ini lazim dipasarkan sejumlah pondok pesantren maupun lembaga pendidikan Islam lainnya.

“Termasuk di Pondok Pesantren Ketitang. Melalui Laboratorium Enterpreneurship yang kami miliki, kami memproduksi dengan nama Madu Suwuk Bin Adnan (Diambil dari nama salah satu pendiri pesantren), dengan bahan utama madu hutan berkualitas,” katanya.

Baca: 5 Keuntungan Mondok di Pesantren Ketitang Cirebon

Proses dan khasiat

Pondok Pesantren Ketitang Cirebon merupakan salah satu lembaga pendidikan tahfiz (penghafal) Al-Qur’an berasrama. Sebagian besar santri di dalamnya merupakan anak-anak dan remaja yatim/piatu yang menempuh pendidikan secara gratis.

“Jadi, keseluruhan keuntungan penjualan Madu Suwuk Bin Adnan juga untuk kepentingan operasional pesantren dan sebagai sumber penunjang kebutuhan para santri, dari makan, pakaian, dan biaya pendidikan,” kata Kiai Yoyon.

Sejumlah santri sedang membaca doa sebagai bagian dari proses produksi Madu Suwuk Bin Adnan. Dok KETITANG.ID

Kiai Yoyon menjelaskan proses produksi Madu Suwuk Bin Adnan sebelum dipasarkan. Pertama-tama, bahan madu hutan dengan kualitas terbaik akan dikirimkan dari sejumlah mitra peternak lebah dari berbagai daerah. Kemudian, madu-madu tersebut akan dibacakan senandung Al-Qur’an sekaligus doa sebelum proses pengemasan.

“Madu itu dibacakan 30 juz Al-Qur’an oleh para santri huffaz (penghafal) di sini. Selain itu, dibacakan pula aneka doa kesembuhan yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis,” katanya.

Madu Suwuk Bin Adnan juga diproduksi dengan berbagai varian. Namun, yang paling populer dan banyak dipesan pelanggan adalah madu hutan, kaliandra, mangium, madu pahit, dan bawang tunggal.

Berbagai jenis kemasan Madu Suwuk Bin Adnan. Dok KETITANG.ID

“Dengan izin Allah Swt, insyallah dua seri pengobatan Rasulullah Saw yang digabungkan ini bisa mencegah atau mengurangi gangguan mag, kolesterol, diabetes, darah tinggi, dan lainnya. Dan yang lebih penting adalah kandungan doa-doa di dalamnya diharapkan bisa menambah ketenangan dan kebersihan jiwa para konsumen, serta menjauhkan mereka dari segala pengaruh buruk,” ungkap Kiai Yoyon.

Berbagai jenis kemasan Madu Suwuk Bin Adnan. Dok KETITANG.ID

Bagi yang berminat terhadap produk-produk Madu Suwuk Bin Adnan, bisa memperolehnya dengan mengunjungi situs resmi Pondok Pesantren Ketitang Cirebon di www.ketitang.id atau dengan mengirimkan pesan singkat ke nomor +6285759121352, maupun lewat berbagai platform e-commerce yang tersedia.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.