Ikhbar.com: Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata kelompok militan Hamas Palestina, merilis video yang menunjukkan empat tentara tentara perempuan Israel yang menyampaikan rasa terima kasih atas perlakuan manusiawi selama masa penahanan dan perlindungan terhadap nyawa meskipun di tengah gempuran intens bom Israel.
Pada video yang diunggah di Telegram pada Sabtu, 25 Januari 2025 tersebut, terlihat empat tentara yang dibebaskan pada hari yang sama, menyampaikan rasa terima kasih mereka dalam Bahasa Arab kepada faksi-faksi Palestina tersebut.
Video tersebut memperlihatkan para tentara di dalam kendaraan saat mereka diangkut untuk diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel.
Sebelum penyerahan, para tentara menyampaikan apresiasi atas perlakuan baik yang mereka terima dari Brigade Al-Qassam.
“Assalamualaikum, terima kasih kepada Brigade Al-Qassam atas perlakuan yang baik yang diberikan selama ini,” ucap salah satu sandera yang dibebaskan, sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 27 Januari 2025.
Baca: Intelijen Amerika Sebut Hamas Berhasil Rekrut 15.000 Anggota Baru
“Terima kasih atas makanan, minuman, dan pakaiannya,” kata yang lain.
Tentara ketiga berterima kasih kepada para pejuang karena telah melindungi dan menjaga mereka dari pengeboman.
Sedangkan yang keempat menyampaikan harapan agar hari itu menjadi hari yang bahagia untuk semua orang.
Di akhir video, para tentara terlihat meneriakkan dengan lantang “25 Januari” yang merupakan tanggal pembebasan mereka. Rekaman itu direkam di dekat pantai Gaza sebelum proses penyerahan.
Sekitar 200 tahanan Palestina juga dibebaskan pada Sabtu sebagai pertukaran dengan empat tentara tersebut.
Dalam fase pertama gencatan senjata di Gaza, Israel tengah melakukan persiapan untuk menarik pasukan dari Koridor Netzarim yang memisahkan wilayah Gaza utara dan Gaza selatan, guna memungkinkan warga Palestina dalam pengungsian kembali ke wilayah utara.
Fase pertama kesepakatan yang berlangsung selama enam pekan dan dimulai pada 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Baca: Siapakah Hamas? Ini Profil dan Kekuatan Musuh Utama Israel di Gaza
Pada hari pertama gencatan senjata, Israel membebaskan 90 tahanan Palestina sebagai balasan atas tiga tawanan Israel yang dibebaskan oleh Hamas.
Perjanjian gencatan senjata tiga fase tersebut mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan yang berkelanjutan, bertujuan untuk mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.