Benda Bersejarah Vatikan Dipamerkan di Saudi

Salah satu sudut pameran Islamic Arts Biennale di Jeddah, Arab Saudi. Foto: Arab News

Ikhbar.com: Sejumlah benda bersejarah milik perpustakaan Vatikan dipamerkan di Jeddah, Arab Saudi pada Sabtu, 25 Januari 2025. Salah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah peta Sungai Nil yang diperkirakan berusia lebih dari 300 tahun.

Peta Sungai Nil yang dipamerkan tersebut memiliki panjang enam meter ini akan terpampang dalam pameran yang bertajuk Islamic Arts Biennale hingga 25 Mei 2025.

Untuk dapat melihat barang bersejarah itu, pengunjung bisa datang langsung ke Terminal Haji Barat Jeddah, Arab Saudi. Selain peta tua Sungai Nil, ada 10 benda bersejarah lainnya yang dipamerkan.

“Peta bersejarah tyang digambar dengan tinta cat air di atas kertas Venesia itu menggambarkan situs-situs bersejarah di sepanjang Sungai Nil, diperkirakan dibuat sekitar tahun 1685,” tulis laporan Arab News dikutip pada Ahad, 26 Januari 2025.

Baca: 5 ‘Surga’ Buku dan Kopi di Arab Saudi

Salah satu arsiparis dan pustakawan Vatikan, Angelo Vincenzo Zani mengatakan bahwa keikutsertaannya dalam biennale ini menandai tonggak sejarah budaya, yang menunjukkan komitmen Vatikan terhadap dialog antaragama dan antarbudaya.

“Peta tersebut direstorasi oleh Vatikan sebelum dikirim ke Jeddah. Peta tersebut dipajang bersama peta Teluk Arab dari Perpustakaan Nasional Qatar,” katanya.

Ia menjelaskan, kedua peta tersebut diyakini diperoleh pada tahun 1700-an di Konstantinopel. Barang bersejarah tersebut didapatkan dari Giuseppe Alemanni, seorang pustakawan Lebanon yang kemudian menjadi prefek Perpustakaan Vatikan.

“Menurut saya, Islamic Arts Biennale ini sangat penting. Konsep seni sangat penting, yaitu untuk memperluas pengetahuan dan kreativitas. Seni adalah emosi yang dapat kita semua pahami,” ucap dia.

Selain itu, perpustakaan Vatikan juga memamerkan beberapa karya dari koleksinya dalam pameran “Seni Angka” yang terletak di bagian Al-Madar.

Bagian Al-Madar atau “The Orbit” menampilkan barang-barang dari 20 lembaga dengan koleksi seni Islam yang signifikan di seluruh dunia.

Salah satu petugas pameran, Heather Ecker menyebut bahwa Perpustakaan Vatikan yang didirikan pada Abad Pertengahan merupakan perpustakaan tetua di dunia.

“Vatikan memiliki manuskrip Arab tentang hampir semua subjek, dan memiliki banyak koleksi Al-Qur’an cetakan awal. Vatikan memiliki terjemahan Al-Qur’an awal, dan kami memamerkan beberapa di antaranya,” katanya.

“Peta-peta tersebut tampaknya dibuat dari teks tertulis dan dari ingatan. Ini bukan peta seperti yang kita bayangkan, karena ini adalah gambar dengan teks, dengan anotasi yang sesuai dengan pengamatan yang dilakukan selama pelayaran dan catatan yang diambil. Ini meruntuhkan geografi dengan cara tertentu, sehingga mengecilkan daratan antara Sungai Nil dan Laut Merah, misalnya, untuk memasukkan lebih banyak situs seperti Jeddah,” jelas dia.

Ia menjelaskan, peta tersebut telah berada di Vatikan sejak akhir abad ke-18, tetapi belum pernah dipugar dan pertama kali ditampilkan pada tahun 2021.

“Sekarang jauh lebih cerah. Kertasnya jauh lebih lentur sekarang, jadi jauh lebih baik, dan jauh lebih mudah dipamerkan dan diapresiasi orang. Itu adalah usaha besar, dan penting dalam bidang pelestarian konservasi,” katanya.

CEO Diriyah Biennale Foundation, selaku partner acara, Aya Al-Bakree mengaku bahwa pameran ini digelar berdasarkan keberhasilan dari edisi-edisi sebelumnya.

Tahun ini, kata dia, lebih dari 30 lembaga budaya telah menyumbangkan benda-benda nersejarah. Selai itu, pihaknya juga tengah memesan 29 karya seni lainnya untuk dipamerkan.

Biennale ini berakar di Arab Saudi dan telah menjadi tonggak penting di panggung internasional. Kami sangat gembira dapat berbagi pameran ini dengan pengunjung dari dekat maupun jauh,” katanya.

Islamic Arts Biennale pertama kali digelar pada 2023 dengan menarik lebih dari 600.000 pengunjung. Edisi tahun 2025 akan menampilkan lebih dari 500 artefak bersejarah dan karya seni kontemporer, termasuk harta karun dari Makkah, Madinah, dan seluruh dunia.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.