Ikhbar.com: Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan bahwa saat ini ada 312 ribu remaja di Indonesia terjerat narkoba. Mayoritas dari mereka terjerumus penyalahgunaan obat terlarang tersebut karena rasa penasaran yang tinggi.
Pernyataan tersebut seperti yang diungkapkan Kepala BNN, Komjen Pol Marthinus Hukom pada Rabu, 13 November 2024.
“Selain itu, faktor banyaknya remaja yang terjerat penyalahgunaan narkoba adalah pergaulan dari teman sebaya,” ujar dia dikutip dari Antara pada Rabu, 13 November 2024.
Baca: BNN: Ada 900 Kampung Narkoba di Indonesia
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa para remaja yang terjerat penggunaan narkoba tersebut sudah tersebar ke pelosok desa dan kota. Untuk itu, Marthinus mengajak para orang tua untuk bersama mengawasi anak-anak remaja mereka.
“Salah satu langkah yang diterapkan untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja adalah dengan pembinaan keluarga dan lingkungan sekitar melalui program Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar),” katanya.
Marthinus menjelaskan, penyebab utama para remaja bisa terjerat narkoba adalah karena mereka hanya ingin mencoba-coba seperti apa rasanya benda menyesatkan tersebut.
“Dan penyebab kedua adalah karena bujuk rayu teman sebaya,” ujar jenderal bintang tiga Polri itu.
Marthinus mengingatkan para remaja untuk menanamkan dalam diri masing-masing bahwa narkoba akan merusak masa depan dan menghancurkan kreativitas, sehingga sudah selayaknya dihindari sejak dini.
“Penyalahgunaan narkoba menghancurkan moral, masa depan, dan pada akhirnya membunuh kemanusiaan,” kata dia.
Jenderal asal Maluku itu mengatakan, para remaja yang sudah terjerat penyalahgunaan narkoba akan lebih sulit untuk menemukan ‘jalan pulang’ kembali.
Sebab, menurut dia, rasa candunya lebih besar dan kerap lebih sulit untuk mengontrolnya. Sehingga hal yang paling efektif untuk menghindarinya adalah tidak mencobanya sama sekali.
“Sekali merasakannya maka akan terjerumus terus dan terus masuk dalam perangkap kejahatan penyalahgunaan narkoba,” ujar dia.