Ikhbar.com: Kementerian Agama (Kemenag) memperkuat peran pesantren dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pesantren dipilih sebagai pusat distribusi utama guna memastikan kebutuhan gizi santri dan masyarakat sekitar dapat terpenuhi.
Sebagai langkah konkret, Kemenag menyiapkan sebanyak 1.500 dapur di pesantren-pesantren yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Setiap dapur dirancang untuk menyediakan hingga 3.000 porsi makanan per hari.
Dikutip dari laman Kemenag, kalkulasi tersebut dihitung jika pesantren memiliki sekitar 1.000 santri, maka kelebihan 2.000 porsi akan didistribusikan kepada masyarakat di radius 3 kilometer dari pesantren.
Guna mendukung implementasi program ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2024 yang menjadi panduan pelaksanaan MBG di pesantren.
Baca: MPR Minta Pemerintah Pastikan Santri Dapat Jatah Makan Bergizi Gratis
Panduan ini menegaskan bahwa program MBG bukan hanya bertujuan meningkatkan kesehatan, tetapi juga membentuk karakter spiritual dan moral peserta didik.
Wakil Menteri Agama, Romo HR Muhammad Syafi’i menjelaskan bahwa MBG bertujuan menyediakan asupan gizi berkualitas untuk siswa dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk ibu hamil dan menyusui. Inisiatif ini merupakan hasil kesepakatan antara Kemenag dan Badan Gizi Nasional.
“Kami sudah bersepakat dengan Badan Gizi Nasional untuk mendistribusikan makanan bergizi gratis, mulai dari anak usia dini, siswa sekolah dasar hingga menengah, serta ibu hamil dan menyusui,” ungkap Romo Syafi’i dikutip dari laman Kemenag pada Jumat, 10 Januari 2025.
Selain meningkatkan gizi, program ini mengajarkan nilai-nilai seperti etika makan, toleransi, tenggang rasa, kebersihan, dan kemandirian.
Pembagian makanan bergizi di pesantren akan dilakukan berdasarkan jadwal berikut:
1. Pukul 08.00: Untuk PAUDQu dan Kelas 1-2 pada Satuan Pendidikan Muadalah (SPM), Pendidikan Diniyah Formal (PDF), dan Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) jenjang Ula.
2. Pukul 09.30: Untuk Kelas 3-6 di jenjang yang sama.
3. Pukul 12.00: Untuk siswa jenjang Wustha dan Ulya.
Dengan hadirnya 1.500 dapur di pesantren, Kemenag berharap program ini mampu memberikan manfaat besar, baik dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat maupun penguatan peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan pendidikan dan sosial.