Ikhbar.com: Serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 46.006 warga Palestina tewas dan 109.378 lainnya terluka. Amnesty International menyebut, jumlah korban yang terus meningkat mencerminkan eskalasi kekerasan yang mematikan di wilayah tersebut.
“Serangan ini telah membawa penderitaan luar biasa bagi warga sipil,” ujar seorang juru bicara Amnesty International, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera. Jumat, 10 Januari 2025.
Baca: Tentara Israel Bunuh 200 Warga Palestina dalam 3 Hari
Laporan Al Jazeera menyebutkan, pasukan Israel telah menewaskan sekitar 490 warga Palestina hanya dalam sembilan hari pertama tahun 2025.
“Setiap hari kami menghadapi ancaman kematian,” ungkap seorang warga Gaza yang tidak ingin disebutkan namanya.
Ia mengungkapkan, serangan udara terus menghantui kehidupan mereka.
Pada Kamis, 9 Januari 2025 pagi, sedikitnya 22 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Gaza.
Di sisi lain, keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) untuk memberikan sanksi kepada mahkamah internasional (ICC), yang memutuskan Israel telah bersalah, mendapat kritik tajam dari berbagai pihak. Amnesty International menyebut langkah itu sebagai bentuk upaya melindungi Israel dari pertanggungjawaban atas dugaan kejahatan perang.
Dalam pernyataannya, Amnesty International menegaskan bahwa keadilan global tidak boleh tunduk pada tekanan politik.
Sejumlah analis mengingatkan bahwa keputusan ini dapat memperburuk situasi di wilayah konflik, mengingat dukungan politik dan militer AS yang konsisten kepada Israel.
“Kondisi ini semakin menambah tantangan dalam mencari solusi damai yang telah lama terhenti,” ujar mereka.
Baca: PBB: Israel Selalu Halangi Bantuan untuk Gaza
Kondisi kemanusiaan di Gaza juga terus memburuk akibat blokade yang diberlakukan Israel sejak 2007. Blokade ini tidak hanya membatasi pergerakan manusia, tetapi juga menghambat pasokan kebutuhan dasar seperti makanan dan obat-obatan.
Organisasi kemanusiaan internasional berulang kali memperingatkan bahwa situasi di Gaza berada di ambang bencana.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 2,3 juta warga Palestina tinggal di Gaza dengan sebagian besar hidup di bawah garis kemiskinan. Serangan udara dan operasi militer yang terus berlangsung telah menghancurkan infrastruktur vital seperti rumah sakit, sekolah, dan fasilitas air bersih.