Doa Penghapus Dosa Guru

Ilustrasi ibu guru. Dok SHUTTERSTOCK

Ikhbar.com: Guru memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam ajaran Islam. Peranan guru dalam mengasuh batin seorang anak sama krusialnya dengan orang tua yang melahirkan dan mengayominya.

Kedudukan utama seorang guru dilukiskan dalam syair klasik yang termaktub di dalam Ta’lim al-Muta’allim, karya Burhanuddin Ibrahim al-Zarnuji al-Hanafi.

فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ وَالرُّوْحُ جَوْهَرُ ** وَهذَا مُرَبِّ الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَف

“Guruku adalah pengasuh jiwaku, dan jiwa adalah bagaikan mutiara. Sedangkan orang tuaku adalah pengasuh badanku, dan badan bagaikan kerangnya.”

Baca: Kasih Sayang Guru menurut Kitab Ta’lim al-Muta’allim

Rasulullah Muhammad Saw juga memberikan pesan yang jelas tentang kedudukan tinggi seseorang yang berilmu. Dalam hadis riwayat Baihaqi, Nabi Saw bersabda:

كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ

“Jadilah engkau orang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. Janganlah engkau menjadi orang yang kelima, maka kamu akan celaka.”

Jasa besar guru terhadap murid tidak semata-mata dalam hal mentransmisikan pengetahuan, akan tetapi juga telah membentuk karakter, pemikiran, serta mentalitas.

Oleh karena itu, hubungan timbal balik antara seorang murid dan guru seharusnya seimbang, mencakup sikap takzim (penghormatan) sesuai dengan budaya yang berlaku, serta doa untuk guru.

Dalam hadis riwayat Abdullah bin Umar Ra, Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa berbuat baik kepada kalian, maka balaslah kebaikannya. Jika tak mampu (membalasnya), maka berdoalah kebaikan untuknya, hingga ia mengetahui bahwa kalian telah membalasnya.”

Baca: Wahai Guru PAUD, Ini Saran Pendidikan Anak Usia Dini dari Ibnu Sina

Salah satu doa yang dianjurkan, ialah sebagaimana ditulis Syekh Abdul Fattah Abu Guddah dalam catatan kaki kitab Risalah al-Mustarsyidin:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allahumma ighfirli li masyayikhina wa liman ‘allamnaa wa irhamhum, wa wakrimhum, biridlwaanika al ‘adziim, fi maq’adis shidqi ‘indaka yaa arhama ar rahimin.

“Ya Allah, ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajar kami. Sayangilah mereka, muliakanlah mereka dengan keridhaan-Mu yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang.”

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.