Ikhbar.com: Penyair Palestina yang pernah ditahan pasukan Israel di Gaza, Mosab Abu Toha, meraih Pulitzer Prize for Commentary atas esai-esainya di The New Yorker yang menggambarkan penderitaan fisik dan batin rakyat Gaza.
Esai tersebut menggabungkan laporan mendalam dengan nuansa personal, menjadikannya suara kuat dari pengalaman Palestina di tengah perang.
“Biarlah ini membawa harapan. Biarlah ini menjadi kisah,” ujarnya, dikutip dari Al Jazeera, pada Rabu, 7 Mei 2025.
Baca: Buku ‘Kami Bukan Angka’ Rekam Kisah Pilu Gaza
Pernyataan itu dipandang sebagai penghormatan untuk Refaat Alareer, penyair Palestina yang tewas dalam serangan Israel dan sempat menulis puisi berjudul “If I must die, let it be a tale.”
Setelah dibebaskan dari Gaza dan pindah ke Amerika Serikat (AS), Abu Toha menjadi sasaran kelompok sayap kanan yang mendesak deportasinya.
Baca: Aktris Hollywood Angelina Jolie Kutuk Kebiadaban Israel di Gaza
Beberapa acara kampus terpaksa ia batalkan demi keamanan. Ia menyatakan rasa hancurnya karena tak bisa membantu keluarga di Gaza.
“Kini saya berada di negara yang mendanai genosida,” pungkasnya.