Israel Berangus Situs Bersejarah di Gaza, Ini Daftarnya!

Pasar Al-Qaisariya yang dibangun sejak era Mamluk kini hancur akibat serangan Israel. Foto: Reuters

Ikhbar.com: Gaza dan berbagai situs bersejarahnya mengalami kehancuran besar, sejak Israel melancarkan serangan terhadap wilayah tersebut pada 7 Oktober 2023.

Peta wisata buatan perusahaan perangkat lunak Palestina, Midad (2011), pernah menggambarkan wajah cerah Gaza: pantai, hotel, restoran, 80 masjid, dua gereja, dan istana abad ke-13 yang menjadi museum. Namun, kini banyak dari tempat itu hanya kenangan.

Mengutip dari Reuters, pada Jumat, 25 April 2025, berikut daftar lokasi-lokasi bersejarah di Gaza yang porak-poranda:

Pelabuhan Kota Gaza

Dahulu pelabuhan utama di jalur perdagangan Via Maris, pelabuhan Gaza menjadi pusat perikanan dan ekonomi lokal. Dikuasai Mesir pada 1948, lalu Israel pada 1967, pelabuhan ini menyediakan pekerjaan bagi ribuan orang.

Baca: Seniman Polandia: Israel Jadikan Sejarah Kelam Holocaust sebagai Dalih Genosida di Gaza

Namun, pada awal perang terbaru, Israel menyerangnya, menuduhnya sebagai markas pelatihan Hamas. Banyak kapal hancur, dan nelayan kini hanya bisa menjala dari pantai.

Pantai Gaza

Laut adalah identitas geografis Gaza. Di masa Mesir, wanita mengenakan rok mini dan gaya rambut Barat. Di masa damai, pantai dihiasi taman, hotel, dan kafe.

Namun, bahkan sebelum Hamas berkuasa, klub malam dan bioskop telah dibakar. Satu-satunya bar, milik PBB, dibom pada 2006. Jalur beton bernama kota-kota asal pengungsi Palestina di sepanjang pantai kini juga hancur.

Pasar Al-Qaisariya

Terletak di Kota Tua Gaza, pasar ini merupakan salah satu pusat perdagangan tertua, dibangun sejak era Mamluk dan terus aktif hingga abad ke-21. Di masa kejayaannya, lorong-lorong beratap batu ini dipenuhi pedagang rempah, tekstil, dan kerajinan logam.

Pasar ini juga menjadi ruang interaksi lintas komunitas: Muslim, Kristen, dan Yahudi, yang hidup berdampingan sebelum 1948. Meski sempat bertahan selama berbagai konflik, sebagian besar bangunannya kini hancur akibat agresi terbaru Israel, dan menghapus salah satu simbol ekonomi dan warisan budaya Gaza.

Hotel Mewah Al Mashtal

Hotel bintang lima ini berdiri di utara Gaza, dengan balkon menghadap Laut Tengah. Sempat dikelola dengan pelatihan dari jaringan hotel Spanyol, tetapi kehilangan tamu asing karena blokade.

Setelah 7 Oktober, hotel ini menjadi salah satu target awal serangan Israel karena lokasinya dekat kamp pengungsi dan situs latihan militer Hamas. Kini, bangunannya tinggal puing.

Baca: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing Bekas Perang di Gaza

Masjid Agung Omari

Masjid tertua di Gaza ini berdiri di atas situs yang diyakini sebagai kuil Dagon era Filistin (2500 SM). Romawi, Kristen awal, dan Muslim telah membangun rumah ibadah di lokasi ini. Setelah ditaklukkan oleh Umar bin Khattab pada abad ke-7, tempat ini menjadi masjid.

Situs ini pernah dijadikan katedral oleh tentara Salib, lalu kembali menjadi masjid di bawah perintah Salahuddin pada 1187. Kini, sebagian besar bangunannya hancur akibat serangan udara Israel.

Ikuti dan baca artikel kami lainnya di Google News.