Ikhbar.com: Menjaga pola makan selama libur Lebaran menjadi tantangan tersendiri bagi setiap Muslim. Hidangan khas yang menggugah selera sering kali membuat banyak orang lalai dalam menerapkan pola makan sehat.
Untuk itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Faisal Parlindungan, Sp.Pd mengingatkan pentingnya menjaga asupan nutrisi agar tubuh tetap sehat dan bugar selama perayaan Lebaran.
“Lebaran selalu identik dengan berbagai macam makanan lezat yang sulit ditolak. Namun, agar kesehatan tetap terjaga, kita perlu memperhatikan keseimbangan gizi serta cara mengolah makanan agar tetap sehat,” kata dr. Faisal dikutip dari Antara pada Kamis, 3 April 2025. 
Hindari memanaskan makanan berulang kali
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kebiasaan memanaskan makanan secara berulang. Menurut dr. Faisal, pemanasan berulang dapat menyebabkan penurunan kandungan gizi pada makanan, terutama sayuran. Selain itu, makanan yang mengandung santan jika dipanaskan berulang kali berisiko mengalami perubahan komposisi yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Baca: Wahai Pemudik, Cek Kesehatan di Lokasi-lokasi Ini, Gratis!
“Sayuran dan makanan berbasis santan yang dipanaskan berulang kali dapat mengalami oksidasi dan membentuk zat berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya makanan dikonsumsi dalam kondisi segar dan tidak dipanaskan berkali-kali,” jelasnya.
Terapkan pola makan seimbang
Agar tetap sehat selama Lebaran, dr. Faisal menyarankan untuk menerapkan pola makan seimbang dengan mengikuti pedoman “Isi Piringku” yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Pedoman ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengonsumsi makanan dalam komposisi yang ideal.
“Pastikan dalam satu piring terdapat kombinasi yang tepat antara karbohidrat, protein, lemak sehat, serta serat dari buah dan sayur,” tambahnya.
Dengan komposisi makanan yang seimbang, tubuh akan mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh selama libur Lebaran.
Konsumsi serat terlebih dahulu
Selain menjaga keseimbangan nutrisi, dr. Faisal juga menyarankan agar masyarakat membiasakan mengonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur sebelum mengonsumsi makanan berat. Cara ini dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan mengurangi lonjakan gula secara tiba-tiba.
“Dengan mengonsumsi serat terlebih dahulu, kita bisa menghindari lonjakan gula darah yang drastis, terutama setelah mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi,” ujarnya.
Tetap aktif berolahraga
Selama libur Lebaran, banyak orang cenderung lebih banyak berdiam diri di rumah dan mengurangi aktivitas fisik. Padahal, menjaga kebugaran tubuh tetap penting. Dr. Faisal menyarankan untuk tetap aktif berolahraga meskipun hanya dengan jalan santai atau olahraga ringan minimal 30 menit setiap hari.
“Tidak perlu olahraga berat, cukup jalan kaki, senam ringan, atau bersepeda selama 30 menit agar tubuh tetap bugar dan metabolisme tetap optimal,” katanya.
Batasi konsumsi camilan manis dan gorengan
Lebaran sering kali identik dengan aneka camilan manis seperti kue kering dan gorengan. Dr. Faisal menyarankan agar konsumsi camilan semacam ini dibatasi, karena dapat berkontribusi pada lonjakan gula darah dan peningkatan kadar lemak dalam tubuh.
“Lebih baik memilih camilan yang lebih sehat, seperti kacang-kacangan, buah, atau camilan rendah gula dan rendah tepung,” sarannya.
Menikmati makanan Lebaran tetap bisa dilakukan tanpa harus mengorbankan kesehatan. Dengan memperhatikan pola makan seimbang, menghindari makanan yang dipanaskan berulang kali, serta tetap aktif berolahraga, tubuh tetap bugar selama perayaan berlangsung.
Dr. Faisal juga menekankan pentingnya kesadaran dalam memilih makanan agar momen Lebaran tetap menjadi ajang silaturahmi yang menyenangkan tanpa harus mengkhawatirkan masalah kesehatan.
“Keputusan ada di tangan kita. Jika kita bijak dalam memilih dan mengatur pola makan, kesehatan selama Lebaran akan tetap terjaga,” pungkasnya.
