Ikhbar.com: Pelaksanaan ibadah haji tahun 2023 mencatatkan sejarah sebagai yang terbesar dalam sejarah. Pasalnya, lebih dari 2,5 juta Muslim diperkirakan akan ambil bagian dalam ziarah tahunan tersebut.
Angka jemaah haji tahun ini yang melonjak drastis tersebut karena pembatasan pandemi corona Covid-19 yang diberlakukan sejak 2020 telah dilonggarkan sepenuhnya.
Pada pelaksanaan haji tahun 2020, hanya 10.000 orang yang diizinkan untuk berpartisipasi; 59.000 jemaah pada tahun 2021; dan 1 juta orang pada tahun 2022.
“Tahun ini, kita akan menyaksikan haji terbesar dalam sejarah,” kata seorang pejabat di Kementerian Haji dan Umrah Saudi, dikutip dari Al Jazeera, Senin, 26 Juni 2023.
Dari Indonesia total ada 221.000 jemaah haji yang dipastikan telah berangkat tahun ini. Kategori reguler mendominasi dengan 203.320 jemaah. Sebanyak 190.897 di antaranya jemaah haji terbagi menjadi 10.166 kuota prioritas lanjut usia, 685 kuota pembimbing, serta 1.572 petugas haji daerah.
Sementara jemaah haji khusus sebanyak 17.680 jemaah, terdiri dari 16.305 jemaah haji dan 1.375 petugas haji khusus.
Sebagai informasi, pada Ahad malam waktu setempat, para peziarah akan mulai melakukan perjalanan ke Mina, sekitar 8 km (5 mil) dari Masjidil Haram, sebelum mereka berkumpul di Gunung Arafat, yakni tempat Nabi Muhammad diyakini telah menyampaikan khotbah terakhirnya.
“Saya menjalani hari-hari terindah dalam hidup saya,” kata Abdelazim, seorang warga Mesir berusia 65 tahun yang menabung selama 20 tahun untuk membayar biaya US$ 6.000 (Rp89 juta) untuk naik haji tahun ini.
Pelaksanaan haji tahun ini menjadi tantangan tersendiri bagi jemaah. Sebab di Arab Saudi suhu hampir mencapai 45 Derajat Celcius. Sebagai upaya antisispasi jemaah yang mengalami dehidrasi atau kepanasan, pemerintah setempat telah menyiapkan 32.000 petugas kesehatan dan ribuan ambulans.