Ikhbar.com: Perputaran roda zaman kian mengantarkan manusia ke era yang semakin kompleks. Generasi z, sebagai pengemban tanggung jawab di masa depan menerima berbagai tuntutan untuk mampu memperkuat diri di dalam komponen masyarakat yang beragam.
Ketua Bidang Minat Bakat Pengurus Pusat Generasi Muda (GM) Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI), Wildanshah menjelaskan, hal itu juga berlaku bagi gen z dari kalangan Muslim.
“Generasi z dari kalangan Islam, mungkin menghadapi tantangan dalam mempertahankan identitas dan nilai-nilai agama mereka dalam konteks yang semakin kompleks dan beragam,” kata dia, kepada Ikhbar.com, Selasa, 2 Mei 2023.
Generasi z perlu memperkuat pemahaman agama mereka dan membangun kemampuan untuk hidup dalam masyarakat yang multikultur.
“Dari sisi politik, pada 2024 akan menjadi tahun pemilihan presiden dan legislatif yang penting bagi Indonesia. Generasi z akan dihadapkan pada berbagai isu politik yang sensitif dan kompleks, serta mungkin menghadapi polarisasi yang meningkat dalam masyarakat,” kata dia.
Di tengah situasi tersebut, generasi harus memiliki kemampuan untuk berpikir kritis untuk terhindar dari politik indentitas dengan memastikan setiap reputasi para politisi yang akan mencalonkan diri memiliki keterampilan dalam membangun perekonomian rakyat.
“Hal ini semakin menjadi penting, karena pergerakan ekonomi global sekarang sedang tidak stabil mungkin berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan lapangan kerja yang tersedia untuk gen z,” katanya.
“Generasi z perlu mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja atau memasuki dunia wirausaha dengan memperkuat keterampilan yang relevan dan mengembangkan kemampuan beradaptasi dalam situasi yang berubah-ubah,” sambung sosok yang juga mengemban amanat Komisaris Perkumpulan Warga Muda tersebut.
Namun, kata dia, yang lebih penting bagi gen z adalah ikhtiar untuk membangun pergerakan dan mengawal pembangunan ekonomi di tingkat lokal dengan cara bersuara melalui media sosial.
Di sisi lain, perkembangan teknologi yang pesat dan penggunaan platform digital yang luas dapat menjadi tantangan bagi generasi z.
“Generasi z harus memahami dampak dari teknologi dan media sosial pada kehidupan pribadi dan sosial mereka, serta memperkuat kemampuan untuk mengelola informasi secara efektif dengan menfaatkan artificial intelligence (kecerdasan buatan) untuk mempermudah pekerjaan harian mereka,” katanya.
“Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, pendidikan keterampilan dan politik dapat menjadi kunci penting dalam mempersiapkan generasi z menghadapi masa depan yang semakin tak terduga,” pungkasnya.