Ikhbar.com: Pengasuh Pondok Pesantren Annashuhiyah Cirebon, KH Muhammad Kholilurrahman mengungkapkan bahwa beberapa huruf dan kata tertentu pada Al-Qur’an memiliki porsi besar dalam seseorang menghafal kalam Allah Swt.
Hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sinikhbar | Siniar Ikhbar bertajuk “Tadarus Ramadan ala Penghafal Al-Qur’an” di Ikhbar TV.
“Jika seseorang telah menghafal seluruh ayat yang mengandung huruf ‘و’ (wawu), maka secara tidak langsung ia sudah menghafal sekitar 16% dari Al-Qur’an,” ujar sosok yang akrab disapa Kiai Kholil itu.
Menurutnya, fakta tersebut menunjukkan bahwa ada pola pengulangan kata dalam Al-Qur’an yang dapat dimanfaatkan para penghafal untuk mempermudah proses hafalan mereka.
Baca: Cara Mudah Jaga Konsistensi Tadarus Al-Qur’an selama Ramadan
Selain itu, Kiai Kholil juga mengungkapkan bahwa sekitar 60 hingga 70% kosakata dalam Al-Qur’an sudah terdapat di dalam Juz 1.
“Jika seseorang menguasai terjemahan dan kosakata di Juz 1, maka akan lebih mudah memahami makna ayat-ayat di juz berikutnya, karena banyak kata yang diulang,” ujarnya.
Fakta ini, kata dia, menandakan bahwa pemula yang ingin memahami Al-Qur’an bisa memulai dari Juz 1 sebagai fondasi untuk mengerti bagian lainnya.
Kiai Kholil juga membagikan pengamatannya bahwa interaksi umat Islam dengan Al-Qur’an mengalami peningkatan signifikan di bulan Ramadan.
“Biasanya orang ngaji sendirian, tapi di bulan Ramadan atmosfernya berubah. Tiba-tiba semua orang bersemangat membaca Al-Qur’an, baik di masjid maupun di rumah,” tuturnya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa Ramadan bukan hanya bulan ibadah, tetapi juga momentum yang bisa dimanfaatkan untuk membangun kebiasaan membaca dan menghafal Al-Qur’an secara berkelanjutan.
Bagi mereka yang ingin mulai konsisten membaca atau menghafal Al-Qur’an, Kiai Kholil merekomendasikan metode sederhana seperti One Day One Page (ODOP).
“Tidak perlu langsung banyak, cukup satu halaman per hari. Yang penting rutinitasnya jalan dulu,” katanya.
Metode ini lebih realistis bagi masyarakat umum dibandingkan One Day One Juz (ODOJ), yang biasanya lebih cocok bagi mereka yang sudah terbiasa membaca Al-Qur’an secara rutin.
Terakhir, Kiai Kholil menekankan bahwa menghafal Al-Qur’an lebih mudah dilakukan jika seseorang memiliki komunitas yang mendukung.
“Kalau sendirian pasti berat. Tapi kalau ada teman atau grup yang sama-sama semangat menghafal, pasti lebih ringan,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa sekarang banyak komunitas penghafal Al-Qur’an yang bisa diikuti, baik secara langsung di pesantren maupun melalui platform digital.
Tonton obrolan selengkapnya di sini: