Ikhbar.com: Tak lama lagi masyarakat Indonesia banyak yang akan melaksanakan Mudik Lebaran 2024. Tradisi tahunan tersebut mengantarkan mereka ke kampung halaman tercinta.
Untuk membantu kelancaran Mudik Lebaran 2024, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) belum lama ini memberikan sejumlah tips mudik yang aman dan nyaman.
Korlantas Polri memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi pada 5 April. Sementara untuk arus balik diperkirakan akan berlangsung pada 15 April.
Untuk itu, Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyarankan pemudik untuk menghindari tanggal-tanggal tersebut. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi terjadinya kemacetan.
“Bagi masyarakat agar memilih waktu atau tidak melakukan mudik pada waktu puncak mudik dan balik atau masyarakat dapat memilih waktu berangkat maupun kembali yang tepat untuk menghindari kemacetan,” kata dia dikutip dari laman Humas Polri pada Selasa, 26 Maret 2024.
Ia mengaku, pihaknya juga akan menggelar Operasi Ketupat 2024 untuk menjaga kelancaran arus mudik dan balik. Operasi tersebut akan berlangsung selama 13 hari, mulai dari 4 April hingga 16 April 2024.
Selain imbauan untuk menghindari tanggal puncak mudik, Polri juga memberikan beberapa saran lain bagi para pemudik. Pertama, para pemudik diharapkan untuk menyiapkan diri dan kendaraan. Kedua, pastikan kondisi fisik dan kendaraan prima sebelum melakukan perjalanan.
“Hal sepele namun sering terjadi, yakni kartu tol elektronik yang sering luput untuk disiapkan pengemudi. Selain itu, siapkan lah saldo kartu tol elektronik yang cukup untuk menghindari antrean di gerbang tol,” kata Trunoyudo.
Baca: Kemenhub Prediksi Arus Mudik Lebaran 2024 Meningkat Drastis
Kemudian, lanjut dia, pemudik diimbau untuk mematuhi seluruh peraturan lalu lintas, termasuk rambu-rambu dan arahan dari petugas di lapangan.
“Mematuhi rambu lalu lintas saat mudik penting karena ini merupakan bagian integral dari keselamatan diri sendiri, pengguna jalan lainnya, dan kelancaran lalu lintas secara umum,” ujar dia.
Ia menyarankan pemudik untuk istirahat jika sudah merasa lelah. Selain itu, mereka juga diimbau untuk tidak memaksakan mengemudi secara terus menerus.
“Jangan lupa berdoa sebelum berangkat sesuai kepercayaan masing-masing untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya.
Lebih lanjut, Polri juga tidak merekomendasikan warga untuk mudik menggunakan kendaraan roda dua. Sebab, spesifikasi kendaraan roda dua tidak diperuntukkan untuk perjalanan jauh.
“Kami tidak merekomendasikan untuk menggunakan kendaraan roda dua pada saat melakukan mudik lebaran, dikarenakan spektek kendaraan yang tidak diperuntukkan untuk perjalanan jauh dan berdasarkan hasil anev pelaksanaan ops sebelumnya bahwa kendaraan roda dua yang menyumbang korban kecelakaan lalu lintas tertinggi termasuk korban meninggal dunia,” ujar Trunoyudo.
Bagi pemudik yang tetap ingin menggunakan kendaraan roda dua, Polri memberikan sejumlah saran, di antaranya: Memeriksa dengan seksama kondisi kendaraan, pastikan kondisi kendaraan prima sebelum melakukan perjalanan.
“Di sisi lain, menyiapkan sejumlah peralatan pelindung juga penting, seperti jaket, jas hujan, helm berstandar SNI, dan alat-alat lain yang diperlukan,” ujar dia.
Ia mengimbau kepada para pemudik untuk tidak berbonceng lebih dari satu orang. Selain itu, demi keselamatan selama perjalanan, pemudik juga diharapkan mematuhi peraturan lalu lintas.
“Jangan membawa barang berlebih untuk menghindari kelelahan dan risiko kecelakaan, dan yang terakhir, istirahat lah jika lelah,” kata Trunoyudo.
Dengan mengikuti saran-saran Polri tersebut, diharapkan para pemudik dapat melaksanakan perjalanan mudik dengan aman dan nyaman hingga selamat sampai tujuan bertemu keluarga tercinta.