‘Nyemil’ Malam Bagus selama Bulan Puasa

Ilustrasi camilan di atas meja. Foto: UNSPLASH

Ikhbar.com: Jam makan Muslim berubah sepanjang Ramadan. Malam hari menjadi waktu yang hanya bisa digunakan untuk bersantap. Terkait hal itu, seorang ahli gizi, Dr. Luciana Sutanto MS, Sp.GK mengatakan, makan camilan pada malam hari penting untuk memenuhi kebutuhan gizi harian selama berpuasa.

“Makanan kecil atau selingan malam hari perlu dikonsumsi agar terpenuhi kebutuhan gizi sehari,” katanya, dikutip dari ANTARA, pada Selasa, 19 Maret 2024.

Dia menjelaskan bahwa mengonsumsi camilan seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau susu dalam porsi yang moderat diperlukan untuk menjaga asupan gizi yang cukup.

Baca: Takjil Terbukti Jaga Kesehatan Pencernaan saat Ramadan

Menurut dokter yang lulus dari Universitas Indonesia tersebut, memenuhi kebutuhan gizi sangat penting untuk mencegah penyakit seperti flu dan batuk, terutama saat cuaca dingin.

“Flu biasa bisa lama sembuh kalau kondisi tubuh tidak fit, sementara cuaca sekarang lebih dingin. Apalagi kalau disertai alergi, penyakit sinusitis, dan imunitas rendah,” ungkap dia.

Untuk menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa, disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang saat berbuka puasa dan sahur.

Baca: Ramadan in Bangladesh, a ‘Springtime’ of Culinary Riches and Traditions

Luciana juga menekankan pentingnya istirahat yang cukup dan menghindari kontak dengan orang yang sakit untuk mengurangi risiko penularan penyakit.

Jika mengalami flu atau batuk yang tidak sembuh setelah dua hari selama berpuasa, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.

“Untuk mencegah penularan terulang lagi, hindari berdekatan dengan orang yang sakit flu batuk, dan seringlah cuci tangan,” pungkas dia.

Baca artikel kami lainnya di Google News.