Ikhbar.com: Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI sudah sepatutnya dirayakan setiap warga negara Indonesia, tak terkecuali bagi tiap umat Muslim. Sebab, memperingatinya merupakan hal yang sejalan dengan ajaran Islam.
Spirit kemerdekaan beberapa kali disebutkan dalam Al-Qur’an. Salah satunya tertuang dalam QS. Ibrahim: 1. Allah Swt berfirman:
الۤرٰ ۗ كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ەۙ بِاِذْنِ رَبِّهِمْ اِلٰى صِرَاطِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙ
“Alif Lām Rā. (Ini adalah) Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari berbagai kegelapan pada cahaya (terang-benderang) dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”
Baca: Refleksi HUT Ke-79 RI, Ketum Muhammadiyah: Nyawa Indonesia Ada di Pundak Pemimpin Bangsa
Gelapnya kekafiran
Imam Qurthubi dalam Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an menjelaskan, kalimat “Litukhrija al-nas min al-dzulumat ila al-nur” dalam ayat tersebut menunjukkan fungsi Al-Qur’an untuk mengeluarkan atau memerdekakan seseorang dari gelapnya kekafiran. Selain itu, turut menghilangkan seseorang dari sesatnya kebodohan menuju terangnya cahaya keimanan dan ilmu pengetahuan.
Imam Qurthubi mengilustrasikan kekafiran dan kebodohan dengan kegelapan dan kesesatan. Sedangkan Iman dan ilmu pengetahuan digambarkan sebagai cahaya yang terang benderang.
Sementara itu, Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam Tafsir Mafatih al-Ghaib menjelaskan, kata “Zulumat” (kegelapan) dipinjam dari kata “Al-Kufr.” Sebab, kekufuran menyerupai suasana gelap gulita akibat ketiadaan petunjuk (hidayah). Sementara kata “Al-Iman” disamakan dengan “Al-Nur,” karena keduanya jelas menunjukkan jalan menuju hidayah.
Baca: Ucapkan Selamat HUT Ke-79 RI, Ketum PBNU: Nusantara Baru Adalah Indonesia Maju
Cahaya iman
Menurut Al-Razi, maksud dari firman “litukhrija al-nas min al-zhulumat ila al-nur” ialah bahwa Allah Swt menggambarkan ketidaktahuan dan kekufuran dengan kata “Zulumat” dalam bentuk jamak dan mendeskripsikan keimanan serta petunjuk dengan kata “Al-Nur” dalam bentuk tunggal.
Oleh karena itu, keburukan cenderung berjumlah banyak dan gampang dijumpai. Sedangkan jalan menuju ilmu dan keimanan hanya satu, yakni dengan menaati segala perintah Allah Swt.
Sama seperti Imam Al-Qurthubi, Imam Ar-Razi juga menyebut bahwa kata “Zulumat” semakna dengan “Al-Kufr.” Menurutnya, kekufuran sama dengan suasana gelap tanpa ada petunjuk. Begitu pula, dengan kata “Al-Nur” yang dipinjam dari kata “Al-Iman,” karena keimanan diidentitaskan dengan cahaya yang menghidupkan.