Ikhbar.com: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 5,6 sekitar 13:21 WIB. Lokasi gempa berada di 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur dengan kedalaman 10 km.
Sedangkan pusat gempa berada di 10 km Barat Daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun dari linimasa di media sosial twitter, banyak warganet yang merasakan getarannya.
Menurut keterangan Bupati Cianjur, Herman Suherman, data terkini sudah ada 56 orang meninggal dunia dan ratusan luka-luka. Sementara daerah Cigenang masih terisolasi karena akses jalan tertutup akibat longsor.
Di tengah perubahan iklim yang terjadi, aneka bencana bisa saja melanda atas seizin Allah Swt. Selain mengungkapkan duka mendalam bagi para korban, lazimnya seorang muslim membaca doa ini ketika terjadi bencana gempa bumi;
اَللَّهُمّ إِنّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ؛ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّمَافِيْهَا وَشَرِّمَا أَرْسَلْتَ بِهِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang ada di dalamnya, serta kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi di dalamnya. Dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.”
Selain itu, ada pula sejumlah doa yang penting dibaca untuk menghindarkan diri dari marabahaya yang ditimbulkan bencana. Antara lain;
بِسْمِ اللهِ الَّذِىْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌ فِى اْلاَرِضِ وَلاَ فِى السَّمَآءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Mengetahui.”
Kemudian ada pula doa yang patut dibaca dalam konteks ketika terjadi bencana alam lainnya. Doa yang diajarkan Rasulullah Muhammad Saw itu berbunyi;
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ، وَالْحَرَقِ، وَالْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari bahaya saat terjatuh. Dan aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam, terbakar, dan pikun. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari bahaya setan saat aku meninggal. Dan aku berlindung kepada Engkau dari meninggal di jalan-Mu dalam keadaan melarikan diri dari Jalan-Mu. Serta aku berlindung kepada-Mu dari meninggal dalam keadaan tersengat.” (HR. Abu Daud)