Ikhbar.com: Para perangkat Desa Cikaracak di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, berinisiatif mengembangkan lima hektare lahan desa nonproduktif untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.
Proyek penanaman kopi dan anggur ini didanai dari iuran pribadi 12 perangkat desa senilai total Rp 50 juta.
Kepala Desa Cikaracak, Aon, menjelaskan bahwa keuntungan dari proyek ini akan dialokasikan untuk kepentingan sosial warga.
Baca: Menyeduh Spirit ‘Khairunnas Anfa’uhum lin-Nas’ ke dalam Secangkir Kopi
Keuntungan tersebut akan digunakan untuk membiayai warga yang sakit, mengurangi iuran masyarakat, serta mendukung kegiatan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).
“Jika berhasil, profit budidaya kopi dan sayur di 5 hektare lahan per tahun diperkirakan Rp 150 juta per tahun,” ujar Aon, dikutip pada Senin, 6 Oktober 2025.
Ia menambahkan, 25 persen keuntungan akan digunakan untuk biaya sosial dan budaya, 25 persen untuk tambahan modal serta operasional, dan sisanya untuk pengembangan wilayah RT/RW.
Inisiatif ini merupakan upaya untuk membangkitkan kembali potensi perkebunan kopi dan teh peninggalan era Belanda yang telah lama tak terurus.
Sejak 2017, para pemuda desa yang kini menjadi perangkat desa mulai mendorong warga untuk kembali membudidayakan dan mengolah kopi secara lebih modern.
Baca: Minum Kopi Bagus untuk Kesehatan Jantung? Begini Penjelasan Studinya
Upaya ini terbukti berhasil. Sekretaris Desa Cikaracak, Dede Budianto, telah sukses memasarkan kopi lokal dengan merek “Kopi Cikaracak Legenda” hingga ke sejumlah kafe dan berhasil meningkatkan pendapatannya.
Pengembangan lahan desa ini diharapkan dapat menjadi penopang ekonomi warga, terutama ketika harga komoditas lain seperti bambu dan sayuran anjlok.
Seorang petani setempat, Duduh (60), menuturkan bahwa penghasilan dari pertanian sayur sangat tidak menentu, sehingga program ini menjadi harapan baru bagi warga.