Ikhbar.com: Peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai, menyerukan kepada para pemimpin Muslim untuk secara tegas menolak kebijakan opresif Taliban terhadap perempuan dan anak perempuan di Afghanistan.
Pernyataan ini disampaikan Malala dalam konferensi internasional tentang pendidikan anak perempuan yang berlangsung di Islamabad, Pakistan.
Malala mengkritik keras kebijakan Taliban yang ia sebut sebagai bentuk “apartheid gender.”
Baca: Taliban Larang Perempuan Afghanistan Jadi Bidan
Menurutnya, tindakan Taliban yang melarang perempuan bekerja, bersekolah, dan berpartisipasi dalam kehidupan publik sejak mereka kembali berkuasa pada 2021, merupakan pengkhianatan terhadap nilai-nilai Islam.
“Taliban tidak melihat perempuan sebagai manusia,” tegas Malala, dikutip dari The Independent, pada Rabu, 15 Januari 2025.
Ia juga menyatakan bahwa kebijakan tersebut telah merampas masa depan generasi anak perempuan Afghanistan.
Selain menyoroti isu di Afghanistan, Malala turut mengutuk perang Israel di Gaza. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi, termasuk hancurnya sistem pendidikan di Gaza akibat serangan yang terus berlangsung.
Baca: Pemerintah Taliban Larang Perempuan Berkuliah
Konferensi ini diselenggarakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Dunia Muslim, dan mengundang pemimpin politik, serta cendekiawan Muslim dari berbagai negara untuk memperjuangkan pendidikan anak perempuan.
Namun, meski diundang, perwakilan Taliban tidak hadir dalam acara tersebut, yang semakin mempertegas sikap mereka terhadap isu ini.