Ikhbar.com: Berbuka puasa adalah salah satu momen yang paling dinanti kaum Muslimin saat bulan Ramadan. Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, tiba waktunya untuk menyantap hidangan yang telah disiapkan.
Namun, sebelum itu, ada sunah yang dianjurkan, yakni membaca doa berbuka puasa. Menariknya, ada beberapa redaksi doa yang bisa diamalkan dan semuanya memiliki keindahan serta kedalaman makna di setiap kalimatnya.
Berikut adalah berbagai bacaan doa berbuka puasa dari berbagai riwayat:
Baca: Urutan Sunah Berbuka Puasa dengan Kurma
1. Doa dari Riwayat Mu’adz bin Zuhrah
Doa ini sering diajarkan dan diamalkan oleh banyak umat Islam:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Allāhumma laka shumtu wa ‘alā rizqika afthartu.
“Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”
2. Doa dari Riwayat Abdullah bin Umar
Redaksi ini juga cukup populer dan memiliki makna yang kuat:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahaba zh-zha’ma’u, wabtallati l-‘urūqu, wa tsabata l-ajru in syā’ Allāh
“Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insyaallah.”
Baca: Puasa Ramadan Jadi Berat tanpa Mental yang Kuat, Ini Tipsnya!
3. Doa dari Riwayat Ibnu Majah
Redaksi ini lebih panjang dan mencakup unsur iman serta tawakal kepada Allah:
اللَّهُمَّ إِنِّي لَكَ صُمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Allāhumma innī laka shumtu, wa bika āmantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ‘alā rizqika afthartu
“Ya Allah, sesungguhnya aku berpuasa untuk-Mu, aku beriman kepada-Mu, aku bertawakal kepada-Mu, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.”
4. Doa yang Populer di Masyarakat
Sebagian orang membaca doa berbuka dengan tambahan permohonan rahmat:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Allāhumma laka shumtu, wa bika āmantu, wa ‘alā rizqika afthartu, birahmatika yā arhamar rāhimīn
“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dengan rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang.”
Baca: Ramadan Bulan Kegembiraan
Menurut para ulama, doa berbuka puasa lebih utama dibaca setelah membatalkan puasa dengan kurma, air, atau makanan lainnya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hasyiyah I’anatut-Thalibin, yang menyebutkan bahwa doa tersebut lebih baik diucapkan setelah berbuka agar maknanya lebih tepat.