Ikhbar.com: Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., menyoroti sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan oleh pasangan sebelum memutuskan untuk membentuk sebuah keluarga.
Menurut Vera, penyebab perceraian di masyarakat kita sering kali berasal dari berbagai faktor, mulai dari ketidaksiapan dalam menjalani kehidupan berkeluarga, masalah ekonomi, hingga perselingkuhan.
Baca: Prinsip Kesetaraan dalam Keluarga menurut Al-Qur’an
“Banyak hal yang harus diperhatikan oleh pasangan yang ingin membangun keluarga ya, mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat kita biasanya multifaktor mulai dari ketidaksiapan berkeluarga, masalah ekonomi sampai perselingkuhan,” kata Vera, dikutip dari ANTARA, pada Selasa, 30 April 2024.
Menurutnya, perceraian tidak hanya memengaruhi hubungan pasangan, tetapi juga berdampak pada tumbuh kembang anak. Perubahan perilaku anak, seperti aneka ragam emosi, kebingungan, hingga penolakan terhadap sekolah, bisa menjadi indikasi adanya permasalahan yang perlu diwaspadai.
Oleh karena itu, sebelum memasuki tahap peran sebagai orang tua, Vera menekankan pentingnya persiapan yang matang. Hal ini meliputi membangun komunikasi yang baik dengan pasangan, membahas rencana pola asuh, keinginan memiliki anak, dan kondisi ekonomi.
Selain itu, imbuh dia, mempersiapkan diri secara fisik, finansial, dan mental juga sangat penting agar orang tua dapat bertanggung jawab dalam membesarkan anak-anaknya. Menurunkan ego dan menjaga keseimbangan dalam hubungan pasangan juga menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan keluarga yang sehat.
“Orang tua perlu menurunkan ego masing-masing sehingga tidak menempatkan anak terjepit dalam masalah orang tuanya,” ujar Vera.
Sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, juga menyoroti pentingnya persiapan calon pengantin dalam membangun keluarga. Hal ini meliputi peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta menghindari hubungan yang tidak sehat.
Baca: Doa Langgeng Rumah Tangga untuk Pengantin Baru, Dibaca sebelum Tidur
Hasto juga menekankan pentingnya menerapkan pendidikan anak dalam keluarga melalui prinsip 3A, yakni: asah, asih, dan asuh.
“Asah yakni diajari ilmu agama yang baik, asih yaitu dikasihi dengan sebaik-baiknya, dan asuh dengan diimunisasi, kemudian diberikan perlindungan yang baik,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan, BKKBN telah menyediakan berbagai program sosialisasi, seperti Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Duta Generasi Berencana (Genre), untuk membantu calon pengantin mempelajari hal-hal penting dalam membentuk keluarga yang bahagia dan sehat.