Ikhbar.com: Irlandia menjadi sorotan dunia olahraga setelah tim bola basket putri mereka menolak untuk berjabat tangan dengan tim nasional Israel. Keputusan ini secara langsung berkaitan dengan tuduhan antisemitisme yang tidak berdasar yang dilontarkan pemain Israel, Dor Saar.
Dalam pernyataan resminya, perwakilan Tim Irlandia menjelaskan bahwa mereka tidak akan ikut dalam tradisi pra-pertandingan.
“Seperti pertukaran hadiah dan salaman formal dengan tim nasional Israel,” ungkapnya, dikutip dari The New Arab, Sabtu, 10 Februari 2024.
Baca: Puma Cabut dari Sponsor Timnas Sepak Bola Israel
Badan pengelola basket di Irlandia, Basketball Ireland, sepenuhnya mendukung keputusan para pemain mereka, dengan memberi tahu Fédération Internationale de Basketball (FIBA) Eropa mengenai pilihan sikap tim nasionalnya tersebut.
Pelatih tim basket putri Israel, Sharon Drucker, mengungkapkan kekhawatirannya dan mengeklaim bahwa tindakan Irlandia tidak menghormati permainan tersebut.
Pihaknya berdalih, komentar Saar tentang sikap anti-semitisme Irlandia tersebut muncul menyusul pernyataan Basketball Ireland yang mengungkapkan kekhawatiran mereka atas pertandingan melawan Israel, bahkan mempertimbangkan untuk tidak berpartisipasi sebagai bentuk protes atas perang di Gaza yang telah menewaskan ribuan warga Palestina.
Namun, federasi bola basket Irlandia menyatakan bahwa boikot tidak mungkin dilakukan, meskipun beberapa pemain memilih untuk tidak melakukan perjalanan ke pertandingan tersebut di Riga, ibu kota negara Latvia.
Baca: Beban Ganda Atlet Perempuan Muslim Dunia
Pertandingan berjalan dengan kemenangan Israel dengan skor 87-57. Meski demikian, sikap yang diambil para tim Irlandia mendapat sambutan hangat dari Palestina dan juga dari masyarakat Irlandia sendiri.
Irlandia diketahui sebagai salah satu dari sedikit negara Barat yang dianggap bersimpati terhadap perjuangan Palestina, dan merupakan negara Uni Eropa pertama yang mendukung negara Palestina, serta sempat melarang produk Israel pada tahun 2018.