Ikhbar.com: Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan bahwa surat perintah penangkapan, yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk pejabat Rusia dan Israel, secara fundamental berbeda.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menyatakan bahwa tidak ada kesetaraan antara tuduhan terhadap Rusia dan Israel.
Ia menyebut Rusia sebagai negara yang bukan demokrasi, tanpa sistem hukum independen, dan tidak menunjukkan upaya penyelidikan atas dugaan pelanggaran hukum humaniter internasional oleh tentaranya.
Baca: Daftar Negara yang Berhak Tangkap PM Israel Netanyahu Berdasarkan Perintah ICC
Sebaliknya, Israel disebut sebagai negara demokrasi dengan sistem pengadilan yang berfungsi, meskipun hasil nyata dari penyelidikan atas dugaan pelanggaran masih terbatas.
Miller menyoroti bahwa Israel memiliki ratusan penyelidikan yang sedang berlangsung terkait dugaan kejahatan perang, termasuk insiden selama serangan di Gaza.
Namun, penyelesaian kasus penting seperti kematian aktivis Turki-Amerika, Aysenur Ezgi Eygi, dalam protes damai di Tepi Barat masih menunggu perkembangan, meskipun sudah lebih dari dua bulan sejak kejadian tersebut.
Mengenai perbedaan dalam yurisdiksi ICC, Miller menjelaskan bahwa Ukraina, sebagai negara berdaulat, memberikan yurisdiksi kepada pengadilan internasional untuk menyelidiki kejahatan di wilayahnya.
Sebaliknya, Palestina, yang mengajukan kasus terhadap Israel, tidak diakui sebagai negara berdaulat oleh AS.
AS tidak secara langsung meminta negara-negara untuk menolak surat perintah ICC terhadap pemimpin Israel seperti Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
“Setiap negara harus membuat keputusan sendiri,” ujar Miller, dikutip dari Anadolu Agency, pada Selasa, 26 November 2024.
Baca: Kebebasan Bersuara Kampus Amerika Terancam Kebijakan Trump
Senator Lindsey Graham dari Partai Republik AS mengancam akan menjatuhkan sanksi pada sekutu AS, yang mematuhi surat perintah ICC terhadap Israel.
Sementara itu, AS menyatakan akan terus berdiskusi dengan mitra dan sekutu mengenai langkah selanjutnya terkait situasi ini.