Ikhbar.com: Liga Arab menyatakan sepakat untuk memboikot seluruh perusahaan yang terafiliasi dengan Israel dan sekutunya. Keputusan tersebut dikeluarkan melalui konferensi ke-96 yang diadakan di Kairo, Mesir pada awal Juli 2024.
Dikutip Middle East Monitor pada Rabu, 10 Juli 2024, mereka juga meminta para pengusaha yang tergabung dalam Liga Arab untuk menarik semua investasi dari pemukiman Yahudi.
“Negara yang tergabung dalam Liga Arab tidak akan berinvestasi di pemukiman khusus Yahudi,” tulis Middle East Monitor.
Baca: Sektor Pariwisata Israel Ketar-ketir, nyaris Setahun tidak Laku
Dalam forum tersebut, para peserta menyampaikan apresiasinya atas upaya gerakan Boycott, Divestment, dan Sanctions (BDS) yang dilakukan Liga Arab.
Selain itu, mereka mengakui dampak dan pencapaiannya yang luas dalam menghadapi pendudukan, kolonialisme, dan kejahatan apartheid Israel.
“Mereka juga mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri dan memperoleh kedaulatan (bernegara),” tegas hasil pertemuan Liga Arab.
Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab untuk Palestina dan Wilayah Arab yang Diduduki Duta Besar sekaligus pimpinan konferensi, Saeed Abu Ali menekankan pentingnya memperkuat boikot atas Israel. Ia juga menegaskan urgensi tindak lanjut dari upaya BDS tersebut.
Dlam konferensi ke-96 Liga Arab ini juga menyinggung koordinasi mereka dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk terus mengembangkan mekanisme boikot. Dengan demikian, aksi tersebut dengan akan menghasilkan integrasi gerakan boikot secara Islam dengan aksi negara-negara Arab dan kelompok internasional.
Di sisi lain, Liga Arab juga mendesak Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB untuk mematuhi pembaruan tahunan dengan memasukan daftar hitam perusahaan global dan Israel. Hal ini menyangkut kelompok Zionis yang beroperasi di pemukiman ilegal Israel di wilayah Arab yang diduduki, yakni Dataran Tinggi Golan dan West Bank.
Lebih lanjut, Liga Arab meminta FIFA dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk melarang Israel berpartisipasi dalam acara olahraga dunia. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk hukuman atas tindakan penghancuran dan genosida yang dilakukan Tel Aviv di Jalur Gaza serta wilayah Palestina lainnya.